Menuntun segala kodrat yang ada pada murid, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik itu sebagai manusia maupun anggota masyarakat.
Semoga kita semua dalam keadaan sehat
walafiat dan selalu dalam lindungan Allah Swt. aamiin
Alhamdulillah hari ini, kita bisa bertemu
kembali dalam pelajaran IPS.
Sebelum kita mulai, marilah kita membaca
doa terlebih dahulu.
Anak-anakku, pada pertemuan kali ini, kita
akan mempelajari
Bab 1 Perubahan Keruangan Dan Interaksi
Antarruang Negara-Negara Asia & Benua Lainnya
Baiklah silakan baca dan pahami materi
berikut ini.
KD
3.1 Menelaah
perubahan keruangan dan interaksi antarruang negara-negara Asia dan benua
lainnya yang diakibatkan faktor alam, manusia dan pengaruhnya terhadap
keberlangsungan kehidupan manusia dalam ekonomi, sosial, pendidikan dan politik.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah
mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
·Memahami
Sumber Daya Manusia di Benua Asia dan Benua Lainnya, misalnya jumlah, sebaran,
dan komposisi; pertumbuhan; kualitas (pendidikan, kesehatan, kesejahteraan
serta keragaman etnik
ØMateri Pokok
Menyampaikan
motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan
mempelajari materi :
1.Jumlah, Sebaran Dan
Komposisi Sumber Daya Manusia Benua Asia dan Benua Lainnya.
2.Pertumbuhan Sumber
Daya Manusia Benua Asia dan Benua Lainnya.
3.Kualitas
(Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan) Sumber Daya Manusia Benua Asia dan Benua Lainnya.
4.Keragaman Etnik (Aspek aspek Budaya) Benua Asia dan Benua Lainnya
Komposisi penduduk adalah pengelompokan
penduduk berdasarkan usia/umur, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, bahasa,
pendidikan, tempat tinggal, jenis pekerjaan, mata pencaharaian, agama, bahasa,
pendidikan, tempat tinggal, jenis pekerjaan, dan lain-lain. Komposisi
penduduk diperlukan dalam suatu negara karena dapat dijadikan dasar pengambilan
keputusan ataupun penentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan.
Gambaran mengenai komposisi penduduk perlu
dikaji atau dipelajari karena berbagai alasan, antara lain setiap penduduk
pasti memiliki usia dan jenis kelamin yang berbeda sehingga memiliki potensi
dan kemampuan yang berbeda pula.
a. Komposisi Penduduk
Berdasarkan Usia Komposisi penduduk berdasarkan
usia/umur dapat dibuat dalam bentuk usia tunggal, seperti 0, 1,2,3,4, sampai 60
tahun atau lebih. Komposisi penduduk dapat juga dibuat berdasarkan interval
usia tertentu seperti 0-5 tahun (usia balita), 6-12 tahun (usia SD), 13-15
tahun (usia SMP), 16-18 tahun (usia SMA), 19-24 tahun (usia perguruan tinggi),
25-60 tahun (usia dewasa), dan >60 tahun (usia lanjut).
Selain itu, komposisi penduduk juga dapat
dibuat berdasarkan usia produktif dan usia non produktif, misalnya: usia 0-14
(usia belum produktif), dan usia >65 (tidak produktif). Permasalahan dalam
komposisi penduduk lainnya adalah apabila jumlah penduduk dengan usia di bawah
15 tahun dan usia di atas 65 tahun jumlahnya lebih besar dibandingkan usia
produktif (15-65 th).
Hal tersebut dapat menyebabkan penduduk usia
produktif menanggung hidup seluruh penduduk usia nonproduktif. Sebaliknya, jika
semakin kecil angka ketergantungan, akan semakin kecil beban dalam menopang
kehidupan penduduk usia nonproduktif.
b. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis
Kelamin Komposisi penduduk berdasarkan
jenis kelamin juga penting untuk diketahui, karena dapat digunakan dalam
menghitung angka perbandingan jenis kelamin (sex ratio). Perbandingan tersebut
dapat digunakan untuk memperkirakan bentuk pemberdayaan penduduk sebagai sumber
daya manusia sesuai dengan karakteristiknya.
Misalnya, berkenaan dengan pekerjaan, tanggung
jawab, serta bentuk pengembangan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan
potensi dan kemampuan penduduk. Pada zaman dahulu, kaum laki-laki lebih dominan
untuk berusaha (bekerja) dan mempertahankan diri. Pada saat itu, teknologi
masih sangat sederhana sehingga hanya penduduk yang memiliki tenaga dan
kemampuan fisik yang kuat yang dapat bertahan hidup.
Akan tetapi, setelah teknologi berkembang
dengan cepat dan modern, sesuai pula dengan prinsip emansipasi wanita, ternyata
hampir semua jenis pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh kaum laki-laki dapat
dikerjakan oleh kaum perempuan.
Pertumbuhan Sumber Daya ManusiaBenua Asia dan Benua Lainnya
Terdapat enam benua di Bumi, apakah teman-teman bisa menyebutkan
setiap benua itu?
Ya, ada Benua Asia, Benua
Amerika, Benua Eropa, Benua Afrika, Benua, Australia, dan Benua Antartika.
Dari keenam benua ini, ada satu benua yang tidak
berpenghuni, yaitu Benua Antartika.
Namun ada juga benua dengan penduduk terpadat, yaitu Benua Asia, yang salah satu negaranya adalah
Indonesia.
Selain itu, Asia juga
merupakan benua terluas di Bumi, nih, teman-teman. Luas dari Benua Asia mancapai 44 juta km persegi.
Kualitas (Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan)
Sumber Daya Manusia Benua Asia dan Benua Lainnya.
Keragaman Etnik (Aspek aspek Budaya) Benua Asia dan Benua Lainnya
Etnik Benua ASIA
etnik tionghoa, yg utama di cina dan menyebar di
beberapa negara. etnik arab ada di arab dan persebarannya. etnik hindustan ada di india dan persebarannya. etnik melayu ada di indonesia dan sekitarnya
Atau secara garis besar bisa begini : - Etnis Arab (Asia Barat) - Etnis Tionghoa (Asia Timur) - Etnis Hindustan (Asia Selatan) - Etnis Melayu (Asia Tenggara)
selanjtnya kalian dapat melihat Buku Cetak IPS terkait materi
keragaman etnik benua selain ASIA.
Dan dapat menyimpulkan kembali
terkait keberagaman etnik yang ada di muka bumi ini.
Semoga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dan selalu dalam lindungan Allah Swt. aamiin
Alhamdulillah hari ini, kita bisa bertemu kembali dalam pelajaran IPS.
Sebelum kita mulai, marilah kita membaca doa terlebih dahulu.
Anak-anakku, pada pertemuan kali ini, kita akan mempelajari
Baiklah silakan baca dan pahami materi berikut ini.
KD
3.1 Menelaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh factor alam dan manusia (teknologi, ekonomi, pemanfaatan lahan politik) dan pengaruhnya terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, budaya dan politik.
TUJUAN PEMBELAJARAN
ØMemahami Dampak Positif dan Negatif dari Perdagangan Negara Anggota ASEAN
ØMemahami Dampak Positif dan Negatif dari Mobilitas Penduduk Negara Anggota ASEAN
MATERI
vDampak Perdagangan thd. Keberlangsungan kehidupan Budaya dan Politik
vDampak Mobilitas thd. Keberlangsungan kehidupan Ekonimi dan Sosial.
Pengaruh Kerja Sama Bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya
dan Pendidikan terhadap Kehidupan di ASEAN
a. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang
terhadap Keberlangsungan Kehidupan Ekonomi di Negara-Negara ASEAN
Para pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir tahun 2015. Kesepakatan ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat serta bisa menyaingi Tiongkok dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. Pasar tunggal ini disebut dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
.
Secara bertahap, MEA membuka peluang satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara anggota ASEAN. Selain itu, akan dibentuk pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, ahli keteknikan, guru, akuntan, dan lain-lain. Bentuk interaksi ini akan membuka peluan tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia yang tertutup atau kekurangan sumber daya manusianya. Kondisi itu menuntut semua penduduk di Asia Tengara dapat bersaing untuk menjadi tenaga kerja di negara-negara ASEAN. MEA membuka pasar dan lapangan kerja yang semakin bersaing sehingga berpengaruh terhadap penyiapan sumber daya manusia. Pendidikan yang berkualitas menjadi modal persaingan dalam menghasilkan lulusan yang mempunyai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang terbuka berpikiran global. Kegiatan ekonomi berupa produksi, distribusi, dan konsumsi semakin luas dan bersaing bebas antarnegara ASEAN.
b. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang
terhadap Keberlangsungan Kehidupan Sosial di Negara-Negara ASEAN
Kehidupan sosial sangatlah dinamis. Kondisi dan status sosial masyarakat Asia Tenggara yang berbeda dan hidup berdampingan terkadang memunculkan pertentangan karena perbedaan kepentingan. Masalah-masalah kemanusiaan banyak terjadi akibat interaksi sosial yang masih dipengaruhi sekat-sekat kepentingan. Di Tahun 2015, ribuan pengungsi warga Myanmar membanjiri negara-negara tetangga, yaitu Malaysia, Thailand, dan Indonesia dengan menggunakan perahu. Pengungsi ini kemudian dikenal sebagai manusia perahu.
ASEAN mengimbau negara-negara anggotanya agar menerima untuk sementara para manusia perahu itu atas pertimbangan kemanusiaan. Migrasi ini berpengaruh terhadap dinamika jumlah kependudukan suatu negara baik bagi yang mengungsi ataupun negara tujuan pengungsian. Selain itu, menimbulkan interaksi sosial, seperti simpati dan empati antarpengungsi dan penduduk setempat daerah pengungsian.
c. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Budaya di Negara-Negara ASEAN
Kebudayaan adalah salah satu di antara tiga pilar utama ASEAN dalam proses mengarah ke tujuan membangun komunitas pada tahun 2015. Konferensi ke-6 Menteri Kebudayaan dan Kesenian ASEAN di Kota Hue, Vietnam dengan tema “Meningkatkan peranan kebudayaan terhadap perkembangan yang berkesinambungan dari komunitas ASEAN” (tanggal 19-20 April 2014), menegaskan tekad semua negara ASEAN tentang satu komunitas bersama, visi bersama, dan jati diri bersama.
Seiring dengan perjalanan selama 47 tahun, kerja sama budaya ASEAN telah mengalami perkembangan dan perubahan, yang menonjolkan kebudayaan sebagai faktor yang penting bagi pembangunan komunitas ASEAN secara berkesinambungan. Banyak kegiatan hingga saat ini telah atau sedang dilaksanakan, misalnya membangun Kota Budaya ASEAN, Perkemahan Pemuda ASEAN, dan Jaringan Kota Kuno ASEAN.
BEBERAPA AKTIVITAS LAIN YANG DILAKUKAN SEBAGAI DAMPAK PENGARUH PERUBAHAN KOMITMEN KEBUDAYAAN ASEAN ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT : 1. Festival Budaya ASEAN (FBA) Festival Budaya ASEAN 2013 digelar di Kota Purwakarta, Jawa Barat, pada 29 Juni 2013. Kegiatan itu diikuti sembilan negara, yakni Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Myanmar, Laos, Vietnam dan tuan rumah Indonesia. Festival ini merupakan ajang memperkenalkan kebudayaan Kota dan Kabupaten Purwakarta ke masyarakat ASEAN, juga merupakan ajang mempertautkan dan memperkenalkan kebudayaan sesama negara ASEAN. Bagi Negara Indonesia, kegiatan ini merupakan salah satu cara memperoleh devisa dari sektor pariwisata.
2. Industri Musik Musik merupakan salah satu hasil dari budaya. Saat ini, musik sudah menjadi salah satu cabang industri yang dapat dinikmati oleh siapa pun dan di manapun. Di Asia Tenggara, jenis musiknya beragam. Di Indonesia, salah satu musik khasnya adalah musik dangdut. Perkembangan industri musik sangat maju. Konser, festival musik, dan berbagai even lainnya menunjukkan hal itu . 3. Perkemahan Budaya Serumpun ASEAN Perkemahan budaya serumpun adalah kegiatan perkemahan budaya negaranegara ASEAN yang diprakarsai tiga negara, yaitu Indonesia–Malaysia–Brunei Darussalam. Kegiatan ini bertujuan menanamkan dan meningkatkan pemahaman penghayatan nilai-nilai budaya bangsa serumpun demi menciptakan ketahanan budaya. Perkemahan ini diarahkan pada pembinaan mental dan spiritual, wawasan kebangsaan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, persaudaraan dan persahabatan, peningkatan keterampilan, dan olahraga, serta kepedulian terhadap masyarakat.
Kegiatan ini sudah beberapa kali berlangsung: tahun 2010 di Sambas, tahun 2012 di Makassar, dan yang akan datang pada tahun 2017 di Kabupaten Siak. Kegiatan ini turut mendukung kelestarian dan peningkatan silaturahmi Bangsa Serumpun Indonesia–Malaysia–Brunei Darussalam. Selain itu, turut serta mewariskan dan menanamkan nilai-nilai budaya luhur kepada genersai muda Indonesia–Malaysia–Brunei Darussalam, serta memperkuat komitmen terhadap suksesnya pendidikan, mendukung program kepariwisataan, khususnya dengan memperkenalkan budaya daerah sebagai daerah tujuan wisata terpilih dan spesifik.
d. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang
terhadap Keberlangsungan Kehidupan Politik di Negara-Negara ASEAN
Perubahan dan interaksi antarruang juga dapat berpengaruh terhadap kehidupan politik baik antarnegara maupun antarmasyarakat di Asia Tenggara. Beberapa kasus yang menjadi sorotan antara lain : 1. Sengketa Perbatasan Wilayah
Masalah perbatasan wilayah telah menjadi persoalan di beberapa negara ASEAN, seperti kasus Pulau Natuna, kasus Sipadan dan Ligitan, kasus Kepulauan Spratly, dan Kuil Preah Vihear, dan Pulau Pedra Branca. Kasus Natuna diawali klaim sepihak oleh Tiongkok tahun 2009 melalui gambar sembilan titik yang ditarik dari Kepulauan Spratly di tengah Laut Tiongkok Selatan, dan dengan cara itu mengklaim Pulau Natuna sebagai wilayah Zona Ekonomi Eksklusifnya. Pengaruh perubahan kebijakan Tiongkok tersebut diprotes pemerintah Indonesia melalui Komisi Landas Kontinen PBB. Sampai saat ini, PBB belum memprotes tersebut. Tiongkok juga tidak pernah menyinggung isu itu, sehingga hubungan Beijing-Jakarta relatif tenang. Untuk mencegah agar potensi konflik tidak meluas, lebih dari 20 ribu personil TNI dikerahkan untuk menjaga perairan Natuna, yang diperkirakan mengandung cadangan gas terbesar di Asia.
Pulau Sipadan dan Ligitan yang seharusnya milik Indonesia diklaim oleh Malaysia. Mahkamah Internasional mengabulkan klaim Malaysia itu.
Pengaruh putusan Mahkamah Internasional menjadi pelajaran agar Indonesia lebih tertib dan tegas lagi dalam melakukan inventarisasi batas wilayah, terutama di pulau-pulau terluar. Kepulauan Spratly menjadi objek sengketa negara Vietnam, Filipina, dan Tiongkok. Thailand dan Kamboja juga bersengketa terkait batas wilayah di Kuil Preah Vihear. Kasus Pulau Pedra Branca diklaim Malaysia, tetapi akhirnya kepemilikannya jatuh kepada Singapura. Sengketa perebutan wilayah yang mengklaim atau mengakui kepemilikan suatu wilayah tersebut terkadang menimbulkan konflik antarnegara, sehingga perbatasan wilayah sangat sensitif apabila terjadi sengketa. Negara-negara yang bersengketa tersebut terus mengupayakan penyelesaian melalui cara diplomasi.
2. Pekerja Migran Pesatnya laju globalisasi meningkatkan jumlah pekerja migran dari berbagai negara. Banyaknya pekerja migran ini memerlukan aturan perlindungan hak dan kewajiban yang selayaknya disepakati oleh negara-negara asal dan negara-negara tujuan. Beberapa kasus pekerja migran yang menjadi perhatian negara-negara ASEAN antara lain kerja paksa tenaga asing dengan biaya murah dan perdagangan pekerja rumah tangga migran.
Bagi ASEAN, kasus tersebut menjadi perhatian tersendiri. Beberapa negara ASEAN menawarkan untuk menyusun peraturan terkait sistem rekrutmen, penempatan kerja, dan besaran upah yang diberikan.
Penguatan kerangka kebijakan regional bagi perlindungan pekerja migran: Fokusnya adalah bantuan teknis kepada Kelompok Kerja ASEAN tentang Pekerja Migran, yang terdiri dari serikat pekerja, organisasi nonpemerintah, organisasi pekerja migran dan akademisi, untuk melakukan advokasi, lobi, menyusun rancangan dan menyelenggarakan konsultasi regional dan nasional mengenai Deklarasi ASEAN dan suatu Instrumen ASEAN yang bersifat mengikat bagi Perlindungan Tenaga Kerja Migran, sebagaimana ditetapkan dalam mandat Rencana Aksi Vientiane ASEAN.
Penguatan Aliansi Regional bagi Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (Migran) (ADWA); Fokusnya adalah mendukung jejaring nasional pekerja migran dan pekerja rumah tangga migran dalam membentuk Aliansi Pekerja Rumah Tangga Asia di tingkat regional (Asian Domestic Workers Alliance/ADWA) untuk mengadvokasi kesetaraan hak asasi manusia dan perlindungan ketenagakerjaan bagi pekerja rumah tangga di Asia.
e. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang terhadap Keberlangsungan Kehidupan Pendidikan di Asia Tenggara
Ketimpangan mutu pendidikan antarnegara anggota ASEAN menjadi salah satu kendala terbesar ASEAN. Dari 10 negara ASEAN, terdapat 7.446 perguruan tinggi dengan mutu pendidikan yang berbeda-beda. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri ASEAN dalam bidang pendidikan.
Kualitas pendidikan dan lulusan yang kompeten mengubah paradigma pendidikan di setiap negara. Objek pelajaran, metode pembelajaran, dan guru yang kompeten menjadikan masyarakat negara-negara ASEAN terutama pelajar akan mengakses informasi dan belajar untuk meningkatkan pendidikannya.
Secara khusus menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, pemerintah Indonesia berupaya memberikan kesempatan kepada lembaga pendidikan melakukan reformasi menyeluruh dalam sistem pendidikan.
Contohnya, meningkatkan mutu pendidik baik bagi dosen atau guru melalui proses sertifikasi, akreditasi, standarisasi pendidikan, peningkatan gaji dan kesejahteraan pendidik, serta rekrutmen pendidik yang profesional.
Kerjakan Refleksi di kolom kiomentar Blog ini
1.Jelasakan pengaruh perdan\gangan antar negara anggota ASEAN ?
2.Jelaskan Dampak negatif Perdagangan negra-negara anggota ASEAN
3.Jelaskan Dampak Positif Perdagangan negra-negara anggota ASEAN
4.Jelaskan bentuk kerjasama Budaya antar egara ASEAN
5.Jelaskan dan tuliskan distribusi Potensi wilayah negara Anggota ASEAN?
ØMukminan, Endang Mulyani, M. Nursa'ban, dan Supardi. 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Semoga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dan selalu dalam lindungan
Allah Swt. aamiin
Alhamdulillah hari ini, kita bisa bertemu kembali dalam pelajaran IPS.
Sebelum kita mulai, marilah kita membaca doa terlebih dahulu.
Anak-anakku, pada pertemuan kali ini, kita akan mempelajari
Baiklah silakan baca dan pahami materi berikut ini.
KD
3.1 Menelaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan
negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh factor alam dan manusia
(teknologi, ekonomi, pemanfaatan lahan politik) dan pengaruhnya
terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, budaya dan politik.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
ØMemahami
Dampak Positif dan Negatif dari Perdagangan
Negara Anggota ASEAN
ØMemahami
Dampak Positif dan Negatif dari Mobilitas
Penduduk Negara Anggota ASEAN
Materi
vDampak
Perdagangan thd. Keberlangsungan kehidupan Budaya dan Politik
vDampak
Mobilitas thd. Keberlangsungan kehidupan
Ekonimi dan Sosial.
Pengaruh Kerja Sama Bidang Ekonomi, Sosial,
Politik, Budaya
dan Pendidikan terhadap Kehidupan di ASEAN
a.
Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang
terhadap Keberlangsungan Kehidupan Ekonomi di Negara-Negara
ASEAN
Para pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan
Asia Tenggara pada akhir tahun 2015. Kesepakatan ini dilakukan agar daya saing
ASEAN meningkat serta bisa menyaingi Tiongkok dan India untuk menarik investasi
asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk memperluas
lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. Pasar tunggal ini disebut
dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)