Welcome

<< Mulai dengan cerita yang menarik>> << SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA >>

Kamis, 17 April 2025

Cerita fiksi : terungkapnya misteri hilangnya Davie dan rahasia kutukan keluarga Van Sterlling

 

Bab 10: Jejak yang Terputus

Di tengah keheningan ruang kerja, Pak Guru mengambil buku harian tua itu dengan hati-hati. Sampul kulitnya rapuh, seolah menyimpan rahasia yang telah lama terkubur. Halaman pertama yang terbuka memperlihatkan tulisan tangan yang indah namun tampak tergesa-gesa, bertanggal lebih dari seratus tahun yang lalu.

"Ini... sepertinya milik salah satu anggota keluarga Van Sterlling," gumam Pak Guru sambil membaca beberapa baris pertama.

Regina mendekat, mengintip dari balik bahu Pak Guru. "Apa isinya, Pak?"

Pak Guru menggeleng pelan. "Terlalu dini untuk menyimpulkan. Tapi ada nama... Elizabeth Van Sterlling."

Viskca memperhatikan kain ungu yang tergeletak di lantai. Ia ingat betul, Davie sempat memungut kain itu di loteng dan bergumam tentang kehalusannya. Mengapa kain itu ada di sini sekarang?

Bab 11: Bisikan dari Halaman Usang

Beberapa saat sebelumnya, ketika mereka masih berpencar, Davie menemukan buku harian itu di dalam sebuah peti tua di loteng. Ia membukanya dengan rasa penasaran, tertarik dengan tulisan tangan yang tampak kuno. Beberapa halaman pertama bercerita tentang kehidupan sehari-hari seorang wanita muda bernama Elizabeth, yang tinggal di rumah itu pada abad ke-19.

Namun, semakin dalam Davie membaca, semakin gelap dan misterius isi buku harian itu. Elizabeth menulis tentang perasaan terasing dan kesepiannya, tentang tekanan dari keluarganya, dan tentang sebuah "kutukan" yang menghantui keluarga Van Sterlling. Kutukan itu, menurut tulisannya, akan menimpa siapa saja yang berani mengusik kedamaian mereka.

Davie sempat menunjukkan buku harian itu kepada Tomi, yang saat itu sedang bersamanya di loteng. Mereka berdua merasa merinding membaca kisah tersebut, namun rasa ingin tahu mereka justru semakin besar.

Bab 12: Lorong yang Tak Terlihat

Sebelum Davie menemukan buku harian itu, Casand dan Sheza berhasil membuka kotak perhiasan di kamar tidur utama menggunakan kunci kecil yang mereka temukan. Di dalamnya, selain beberapa perhiasan kuno, mereka menemukan sebuah peta yang digambar dengan tangan di atas selembar perkamen usang.

Peta itu menggambarkan denah lantai dasar rumah Van Sterlling, namun ada satu bagian yang tampak berbeda: sebuah lorong rahasia yang tidak terlihat dari luar. Lorong itu terletak di balik rak buku besar di ruang tamu.

Casand dan Sheza segera memberitahu Pak Guru tentang penemuan mereka. Mereka bertiga kemudian kembali ke ruang tamu dan mencoba mencari letak lorong rahasia itu.

Bab 13: Awal Mula Kecurigaan

Sebelum penemuan peta, Pak Guru sedang membaca surat tua yang ia temukan di balik rak buku. Surat itu ditulis oleh Julian Van Sterlling kepada saudaranya, Adrian. Isinya mengungkapkan kemarahan Julian karena Adrian telah melakukan sesuatu yang "melanggar sumpah keluarga" dan "mengundang malapetaka" bagi mereka semua.

Surat itu tidak menjelaskan secara rinci apa yang telah dilakukan Adrian, namun Pak Guru merasakan ada sesuatu yang sangat buruk telah terjadi di masa lalu keluarga Van Sterlling. Ia mulai curiga bahwa hilangnya keluarga itu bukanlah sekadar kebangkrutan atau melarikan diri.

Bab 14: Foto dan Pertanyaan

Sebelum Pak Guru menemukan surat itu, Regina dan Rasha sedang mengamati foto wanita bergaun ungu yang mereka temukan di kamar tidur utama. Wajah wanita itu tampak cantik namun menyimpan kesedihan yang mendalam.

"Siapa wanita ini?" tanya Rasha.

Regina mengangkat bahu. "Mungkin salah satu anggota keluarga Van Sterlling. Tapi mengapa fotonya disimpan di kotak perhiasan terkunci?"

Mereka berdua merasa ada sesuatu yang aneh tentang wanita di foto itu. Gaun ungunya tampak mencolok di antara foto-foto keluarga lainnya yang didominasi warna hitam dan putih.

Bab 15: Ukiran dan Firasat Buruk

Sebelum menemukan foto itu, Viskca dan Tomi menemukan ukiran burung gagak di bawah meja makan. Ukiran itu tampak sangat detail dan dibuat dengan hati-hati. Namun, entah mengapa, ukiran itu memberikan firasat buruk bagi Viskca.

Ia teringat cerita-cerita tentang gagak yang sering dikaitkan dengan kematian dan kesialan. Apakah ukiran ini memiliki makna khusus bagi keluarga Van Sterlling?

Bab 16: Lukisan dan Tatapan Dingin

Sebelum menemukan ukiran itu, Davie berada di loteng dan menemukan lukisan potret Adrian Van Sterlling. Tatapan mata pria di lukisan itu terasa dingin dan mengintimidasi. Davie merasa tidak nyaman menatap mata itu terlalu lama.

Ia sempat bertanya-tanya mengapa lukisan itu disembunyikan di loteng, di antara barang-barang lama yang berdebu. Apakah ada sesuatu yang ingin disembunyikan tentang Adrian Van Sterlling?

Bab 17: Langkah Awal Menuju Kegelapan

Sebelum Davie naik ke loteng, mereka semua masih berkumpul di ruang tamu, baru saja menerima penjelasan singkat dari Pak Guru tentang sejarah keluarga Van Sterlling. Saat itu, suasana masih dipenuhi rasa ingin tahu dan sedikit ketegangan. Mereka belum menyadari bahaya yang mengintai mereka di dalam rumah tua itu.

Bab 18: Surat Misterius Terungkap

Beberapa hari sebelum kunjungan mereka, Pak Guru menerima surat anonim itu. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata surat itu ditulis di atas kertas tua yang sama dengan kertas yang digunakan dalam surat Julian Van Sterlling yang ditemukan di rumah. Apakah ada hubungan antara pengirim surat misterius itu dengan keluarga Van Sterlling?

Bab 19: Legenda yang Semakin Mencekam

Sebelum surat itu datang, mereka hanya mendengar cerita-cerita samar tentang kutukan keluarga Van Sterlling. Konon, kutukan itu berawal dari sebuah pengkhianatan besar di masa lalu yang menyebabkan penderitaan dan kematian bagi seluruh anggota keluarga. Ada yang mengatakan, arwah keluarga Van Sterlling masih bergentayangan di rumah itu, menjaga rahasia kelam mereka dan menghukum siapa saja yang berani mengganggunya.

Bab 20: Gerbang Menuju Misteri

Siang itu, saat mereka pertama kali tiba di gerbang rumah Van Sterlling, tidak ada satu pun dari mereka yang menyangka akan terjebak dalam sebuah misteri yang mengancam nyawa. Rasa ingin tahu mereka telah membawa mereka ke tempat yang penuh dengan rahasia dan bahaya.

Sekarang, dengan menghilangnya Davie dan terungkapnya petunjuk-petunjuk tentang kutukan keluarga Van Sterlling, mereka harus berpacu dengan waktu untuk menemukan teman mereka dan mengungkap kebenaran di balik misteri rumah tua itu, sebelum kutukan itu menimpa mereka semua. Alur mundur ini akan terus membawa mereka ke titik awal tragedi keluarga Van Sterlling, mengungkapkan satu per satu kepingan teka-teki yang kelam.

Disclaimer :

(Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.)

Tidak ada komentar: