Jurnal
Dwimingguan Calon Guru Penggerak Angkatan 7
Aprizal,
S. Pd
Jurnal Dwimingguan Modul 1.2 Nilai dan
Peran Guru Penggerak
Saya Aprizal S. Pd, Calon Guru Penggerak angkatan
7 dari SMP Al Azhar 3 Bandar Lampung Provinsi Lampung akan melanjutkan satu tulisan mengenai jurnal refleksi dwi
mingguan pada modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak. Jurnal refleksi
dwimingguan adalah sebuah tulisan mengenai refleksi dari diri setelah mengikuti
kegiatan pelatihan LMS baik secara offline, googlemeet dan disikusi virtual
yang ditulis secara rutin setiap dua mingguan. Jurnal dwi mingguan merupakan
salah satu tugas yang harus dibuat oleh setiap calon guru penggerak.
Tulisan refleksi saya mengenai
kegiatan-kegiatan pelatihan yang sudah kami lalui, khususnya pada modul 1.2
tentang Nilai dan peran guru, banyak pengetahuan-pengetahuan baru yang saya
peroleh selama kegiatan. Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan
model 1 yaitu model 4F (Fact ,Feeling,
Findings,Future) atas prakarsa oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan
menjadi 4P (1. Peristiwa; 2. Perasaan; 3. Pembelajaran; dan 4. Penerapan).
Fact (Peristiwa)
Dalam modul 1.2 saya mempelajari tentang nilai dan peran guru
penggerak. Sebagai seorang calon guru penggerak hendaknya memiliki nilai-nilai berikut yaitu:
berpihak pada murid, mandiri, reflektif, inovatif, dan kolaboratif dan dapat
berperan sebagai pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong
kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan pada murid, dan menggerakkan komunitas
praktisi. Materi tersebut dapat diperoleh dari elaborasi konsep yang dipandu oleh
Course/Fasilitator. Pada Ruang Kolaborasi, kami diminta untuk mendiskusikan
satu nilai dan satu peran guru yang kami sepakati bersama dalam satu kelompok
untuk kemudian menghasilkan suatu rancangan kegiatan di masa depan sesuai
dengan nilai dan peran tersebut, tentunya kesepakatan ini tertuang dalam
kolaborasi mandiri yang dipandu Fasilitator.
Saya bersama teman satu kelompok sepakat
untuk menonjolkan pengalaman nyata masing-masing nilai-nilai dan peran guru
penggerak anggota kelompok dan setelah itu di presentasikan melalui ruang
kolaborasi google meet. Ada hal menarik setelah ruang kolaborasi tersebut, kami
mendapat tugas untuk membuat surat cinta yang ditujukan kepada teman-teman anggota
kelompok kami yang dinilai pada dirinya menjadi inspirasi. Kegiatan di modul 1.2 ini diakhiri dengan
kegiatan diskusi virtual di ruang Elaborasi pemahaman bersama instruktur
nasional.
Feeling (Perasaan)
Dalam mempelajari mosul 1.2 ini saya
merasakan sebuah progres yang baik. Saya sudah mulai memahami sistem dari modul
PGP ini, dan sudah dapat sedikit mengambil trik-trik agar dapat menyelesaikan
tugas dengan lebih baik. Setelah saya tergerak, selanjutnya saya ingin
menggerakkan rekan-rekan guru di sekolah sehingga bisa bergerak bersama
mewujudkan peserta didik yang berkarakter profil belajar Pancasila untuk
Indonesia yang lebih baik.
Findings (Pembelajaran)
Selama saya mempelajari modul ini ternyata
seorang guru penggerak memiliki nilai dan peran yang mendukung terlaksananya
pemikiran filosofis KHD. Sebagai contoh adalah nilai berpihak pada murid, guru
diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna sesuai
dengan kodrat anak. Guru yang berperan mendorong kolaborasi, harus dapat
menciptakan ruang untuk bekerjasama tidak hanya bagi siswa, tapi juga bagi
rekan sesama guru dan komunitasnya di sekolah maupun MGMP. Semua nilai dan
peran guru penggerak tersebut semuanya berlandaskan atas filosofis pemikiran
KHD. Guru juga harus cakap menyikapi pola berfikir cepat maupun lambat dalam
berproses sebagai seorang guru agar kedepannya nanti dapat menelaah segala
perubahan dalam dunia pendidikan yang maju.
Future (Penerapan)
Setelah mempelajari mosul 1.2 tentang
nilai dan guru penggerak saya akan berusaha untuk menerapkan beberapa hal
berikut di sekolah saya, diantaranya bersikap menuntun dalam keperpihakan pada
anaka, lebih inovatif dalam menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan dan berkarya dalam inovasi media pembelajaran,
berfikir terbuka dan diskusi dalam berfikir reflektif, berinisiatif yang
termotivasi dalam kemandirian, serta bekerja sama dengan guru dalam komunitas
praktisi dalam mengembangkan kompetensi diri agar lebih baik serta tak lupa
menjadi coaching sesama guru agar dapat saling berbagi.