Mata Pelajaran | |
Kelas/Fase | 9 BA/ Fase D |
Materi | Merancang Kolaborasi Upaya Pewarisan Kearifan Lokal di Era Modernisasi dan Globalisasi |
Pertemuan ke | 22 |
Guru Pengampu | Aprizal |
Waktu Pembelajaran | Kamis 28 Agustus 2025 |
CAPAIAN PEMBELAJARAN:
Peserta didik mampu Menjelaskan dinamika perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat, Mengelaborasi proses interaksi sosial, lembaga sosial, dinamika sosial dan perubahan sistem sosial budaya dalam masyarakat yang majemuk untuk mewujudkan integrasi bangsa dengan prinsip kebhinekaan; menjelaskan konsep dasar ilmu sejarah yaitu manusia, ruang, waktu, kronologi, perubahan; menganalisis keterhubungan antara masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang ketika mempelajari sejarah lokal dan toponimi wilayah serta berbagai peristiwa atau kejadian penting dalam lingkup lokal, nasional dan global terkait asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dan jalur rempah nusantara.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pemahaman dan penyampaian materi melalui blog ini sebagai bahan literasi pendukung, peserta didik dapat menjelaskan dan menganalisis Merancang Kolaborasi Upaya Pewarisan Kearifan Lokal di Era Modernisasi dan Globalisasi dengan baik serta mempresentasikan di depan kelas menggunakan Canvas, PPT atau video/mind map atau karya lain sesuai dengan kesiapan siswa.
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, wassholaatu wassalaamu ‘alaa asyroofil anbiyaa-i wal mursaliin, nabiyyinaa wahabiibinaa muhammadin, wa’ala alihi washahbihi aj’ma’iin,wa mantabi’ahum biihsanin ilaa yaumiddin, Amma ba’du.
Kita kan memasuki materi hari ini, mari kita ingat lagi tentang Perubahan. Ok guys.... maka materi ini merupakan kelanjutan yang memiliki kaitan satu sama lainnya yaa... sekarang mulai yuks membahasa Merancang Kolaborasi Upaya Pewarisan Kearifan Lokal di Era Modernisasi dan Globalisasi.
MATERI
Merancang Kolaborasi Upaya Pewarisan Kearifan Lokal di Era Modernisasi dan Globalisasi
A. Pengertian dan Pentingnya Kearifan Lokal
Kearifan lokal adalah nilai-nilai, pengetahuan, dan praktik-praktik yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam suatu masyarakat. Ini mencakup tradisi, adat istiadat, bahasa, seni, sistem pertanian, pengobatan, hingga cara pandang terhadap alam. Kearifan lokal menjadi identitas suatu bangsa dan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam dan sosial. Di era modernisasi dan globalisasi, kearifan lokal seringkali menghadapi tantangan, namun juga memiliki peluang untuk berkolaborasi dengan inovasi baru.
B. Tantangan dan Peluang Pewarisan Kearifan Lokal
Tantangan:
Arus modernisasi: Gaya hidup baru yang dipengaruhi oleh budaya asing seringkali membuat generasi muda meninggalkan tradisi lokal.
Globalisasi: Akses mudah ke informasi dan produk global dapat mengikis identitas budaya.
Kurangnya dokumentasi: Banyak kearifan lokal yang tidak terdokumentasi dengan baik dan hanya diwariskan secara lisan, sehingga berisiko punah.
Peluang:
Teknologi digital: Media sosial, video, dan platform digital dapat digunakan untuk mendokumentasikan dan mempromosikan kearifan lokal kepada audiens yang lebih luas.
Kolaborasi antarbudaya: Kearifan lokal bisa diangkat ke tingkat global, misalnya melalui seni pertunjukan, kuliner, atau kerajinan tangan, sehingga dapat diterima dan dihargai oleh masyarakat internasional.
Pendidikan formal: Memasukkan kearifan lokal ke dalam kurikulum sekolah dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga pada warisan budaya.
C. Strategi Kolaborasi untuk Pewarisan Kearifan Lokal
Merancang kolaborasi yang efektif adalah kunci untuk menjaga kearifan lokal tetap relevan di era modern. Berikut adalah beberapa contoh strategi:
Kolaborasi dengan Teknologi:
Digitalisasi Seni Tradisional: Membuat aplikasi interaktif tentang tarian, musik, atau wayang tradisional.
E-commerce untuk Produk Lokal: Memasarkan produk kerajinan atau kuliner lokal melalui platform online.
Kolaborasi dengan Sektor Pariwisata:
Wisata Berbasis Komunitas: Mengajak wisatawan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal dan belajar tentang kearifan mereka, misalnya dengan mengikuti kelas membatik atau memasak.
Festival Budaya: Mengadakan acara yang menampilkan seni dan tradisi lokal untuk menarik minat wisatawan dan masyarakat umum.
Kolaborasi dengan Dunia Pendidikan:
Proyek Sekolah: Mengajak siswa melakukan penelitian atau proyek tentang kearifan lokal di daerah mereka.
Program Magang: Memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar langsung dari para tokoh adat atau pengrajin lokal.
Ringkasan Materi
Kearifan lokal adalah warisan berharga yang harus dijaga di tengah arus modernisasi dan globalisasi. Meskipun menghadapi tantangan, kearifan lokal memiliki peluang besar untuk berkembang melalui kolaborasi. Strategi kolaborasi yang efektif melibatkan teknologi, sektor pariwisata, dan pendidikan untuk memastikan nilai-nilai ini tidak hanya bertahan, tetapi juga terus relevan dan dikenal luas oleh generasi muda.
Evaluasi Pembelajaran
Soal Pilihan Ganda
Berikut ini yang merupakan contoh tantangan bagi pewarisan kearifan lokal di era globalisasi adalah… a. Pemanfaatan media sosial untuk promosi b. Munculnya gaya hidup baru yang dipengaruhi budaya asing c. Pelaksanaan festival budaya d. Kerjasama dengan lembaga pendidikan
Manfaat utama dari kolaborasi antara kearifan lokal dan teknologi adalah… a. Meningkatkan jumlah turis asing b. Memudahkan dokumentasi dan promosi kearifan lokal c. Mempercepat proses modernisasi d. Mengurangi nilai-nilai tradisional
Soal Esai
Jelaskan mengapa kearifan lokal penting untuk dijaga di tengah arus modernisasi dan globalisasi!
Berikan contoh konkret kolaborasi yang bisa dilakukan antara masyarakat lokal dan sekolah untuk melestarikan kearifan lokal!
Referensi
Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Geertz, Clifford. 1973. The Interpretation of Cultures. New York: Basic Books.
Laporan UNESCO tentang Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage).
Berbagai artikel dan jurnal ilmiah terkait konservasi budaya dan pariwisata berbasis komunitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar