Welcome

<< IPS Papi Ijal>> << SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA >>

Rabu, 30 Oktober 2024

Jurnal Dwimingguan ke 3 : Modul 1.3 Visi Guru Penggerak

 

Jurnal Dwimingguan ke 3

Tanggal 03 Desember 2022

Calon Guru Penggerak Angkatan 7

Aprizal, S. Pd

Modul 1.3   Visi Guru Penggerak

 

 

Salam Guru Penggerak

Tergerak

Bergerak

Menggerakkan

 

Sahabat guru penggerak.

Dalam refleksi jurnal dwimingguan ini saya menggunakan model fefleksi 4F yaitu model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenway,  4F dapat diterjemahkan menjadi 4P, dengan pertanyaan sebagai berikut :

Facts (Peristiwa)

 

Kegiatan pada pendidikan Calon Guru Penggerak kini sudah mencapai pada tahap modul 1.3 Visi Guru Penggerak, dalam prosesnya tahapan ini dimulai dari forum komunikasi modul 1.3 dilanjutkan dengan  memulai dari diri sendiri serta eksplorasi konsep yang membahasas tuntas tentang berbai visi dan impian. Setelah melalui tahapan ini dilanjutkan pada berbagi tugas kesimpulan tentang inkuiri apresiatif. Sesi ini CGP harus memahami pentingnya suatu visi yang berpihak pada siswa sebagai landasan segala inisiatif perubahan dalam pendidikan serta CGP memahami mengapa dan bagaimana manajemen perubahan dengan pola pikir positif melalui pendekatan inkuiri apresiatif dilakukan. Kegiatan ini akan dilengkapi juga dengan elaborasi pemahaman  yang akan disampaikan oleh instruktur serta penugasan pada  koneksi antar materi visi guru penggerak. Alur ini mengajak calon guru penggerak mendeskripsikan atau menggambarkan impian siswa di masa depan kurun watu 5 atau 10 tahun ke depan. Pada tugas ini siswa impian saya adalah Mewujudkan  Profil Pelajar Pancasila  yang mandiri dan kreatif  melalui gerakan literasi buku cinta di sekolah (gelis bucin di sekolah). Saya mengimajinasikan sosok siswa impian yang selama ini tidak terpikirkan, saya tersadar bahwa seharusnya seorang guru harus memiliki impiam indah tentang siswanya di masa depan dan memotivasi diri untuk mewujudkannya.

Kendala > Diri sendiri, siswa , dan seluruh yang ada di sekitar saya adalah aset dan kekuatan bagi saya, namun menjadikan saya kesulitan memberdayakan inti positif dan kekuatan dari masing-masing aset tersebut dikarenakan masih ada pola pikir konvensional dalam pengembang kompetensi diri, baik pada rekan guru maupun siswa terlebih pengaruh gadget sangat tinggi dalam pola belajar siswa saat ini pasca pandemi covid 19.
Tips mengatasi hambatan > Saya terus berupaya menemukan trik khusus agar dapat lebih maksimal memberdayakan semua aset yang ada, seperti memperbanyak studi literatur, belajar dari pengalaman dan peristiwa yang dialami diri sendiri dan orang lain yang berhasil memberdayakan aset, bertanya dengan Fasilitator CGP Bapak Suharto Gratia, S. Pd., M. Pd dan Pengajar Praktik  Ibu Sagitrti Agustina, ST., M. Pd.

 

Feelings (Perasaan)

Kegiatan dalam proses pembelajaran modul 1.3 minggu ini dilakukan secara mandiri, didampingi fasilitator, serta sesi instruktur serta pengajar praktik. Pengalaman belajar  ini membuat saya merasa lebih termotivasi untuk segera menerapkan pada aksi nyata prakarsa perubahan yang telah saya rancang dan terprogram  berdasarkan kekuatan aset yang saya miliki dalam rangka mencapai visi saya yaitu Mewujudkan  Profil Pelajar Pancasila  yang mandiri dan kreatif  melalui gerakan literasi buku cinta di sekolah (gelis bucin di sekolah).  Saya semakin termotivasi karena prakarsa perubahan yang saya rancang mendapat dukungan dari Kepala Sekolah berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan serta motivasi dan bantuan rekan guru sejawat dan siswa yang ingin berubah dalam mengembangkan potensi dan bakatnya yang selama ini belum tersalurkan dalam literasi di sekolah.

Findings (Pembelajaran)

Aktivitas dalam proses belajar minggu ini bertujuan agar CGP mampu mengembangkan visi yang lebih jelas mengenai siswa yang memiliki Profil Pelajar Pancasila serta pentingnya melakukan memetakan kekuatan yang dimiliki CGP demi mewujudkan visi pendidik yang berpihak pada murid. Selain itu CGP mampu memetakan dan mengimplementasikan strategi pengelolaan perubahan melalui kekuatan yang dimiliki dari dalam diri dan luar diri untuk mewujudkan visi pendidik yang berpihak pada siswa.

 

Pada sesi diskusi ini kita berkolaborasi dengan CGP lainnya di ruang diskusi untuk menyatukan VISI bersama sehingga melahirkan prakarsa perubahan diri dengan paradigma Inkuiri Apersepsi dengan tahapan BAGJA (Buat pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, dan Atur Strategi). Pada tahab eksplorasi konsep inilah kita mendapat pelajaran yang berharga tentang BAGJA. Dalam tahapan BAGJA ini tergambar jelas bagaimana kita berjuang mewujudkan visi sebagai guru penggerak. Pada tahap ini saya sudah memulai untuk :

 

Ø Memantapkan visi yang saya rumuskan

Ø Mengidentifikasi daya dukung serta kekuatan yang saya miliki untuk mendukung      

penumbuhan potensi murid.

Ø Menelaah rencana manajemen perubahan dalam menggunakan paradigma dan

model inkuiri apresiatif  yang telah saya susun menggunakan tahapan BAGJA.

Ø menjalankan rencana manajemen perubahan paradigma dan model inkuiri apresiatif menggunakan tahapan BAGJA.

 

Future (Penerapan)

Setelah mempelajari dan membuat prakarsa perubahan diri, saya akan lebih berhati – hati dalam perencanaan kegiatan masa depan yang lebih baik di masa depan, serta siswa saya bisa sukses namun tetap memegang teguh nilai-nilai  Profil Pelajar Pancasila yang mandiri dan kreatif. Sehingga melalui prakarsa perubahan, visi saya mengenai murid dan sekolah impian dapat terwujud.  Demikian jurnal dwi mingguan saya untuk modul 1.3. semoga bermanfaat bagi saya pribadi secara khusus dan bagi pembaca umumnya.

 

 

 

Salam gguru Penggerak.

 

 

#janganlupabahagia

#GuruBergerakIndonesiaMaju

#Calongurupenggerak

Tidak ada komentar: