Welcome

<< IPS Papi Ijal>> << SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA >>

Selasa, 18 April 2023

3.1.a.9. Aksi Nyata - Modul 3.1

Tujuan Pembelajaran Khusus : CGP dapat mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah

 

Sahabat guru hebat,

Aksi nyata ini dilakukan untuk mewujudkan arti dari pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Dalam kegiatan diawali dengan demonstrasi kontekstual pada modul 3.1 dengan mengeksplorasi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Saya sebagai calon guru pengerak (CGP) diminta untuk membuat portofolio digital tindakan nyata. Portofolio yang dibuat disusun dengan menggunakan metode berpikir 4P, yaitu peristiwa, perasaan, pembelajaran dan Perubahan/ Penerapan ke depan.

 

Sahabat guru hebat,

 

          I.       PERISTIWA ( FACTS) 

Pengambilan keputusan merupakan satu bagian dari kegiatan yang tidak terpisahkan dari SMP Al azhar 3, baik itu oleh Kepala sekolah, maupun guru.  Secara faktual menunjukkan bahwa masih ada guru yang belum memahami perbedaan antara bujukan moral dan dilema etika. Terlebih lagi banyak yang belum memahami langkah yang tepat dalam mengambil keputusan. Ada pula beberapa keputusan yang diambil termasuk dalam kategori tidak adil atau tidak mengakomodir berbagai pihak. Sangat diperlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman warga sekolah mengenai pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Dengan memahami kondisi tersebut, saya pun berusaha menyusun langkah strategis.

 

v  Pertama, berkoordinasi dan Sosialisasi bersama kepala sekolah

Dalam melakukan aksi nyata  ini sebagai bentuk tugas dan tanggung jawab saya sebagai seorang guru terhadap kepala sekolah sebagai pimpinan. Hasil dari aksi nyata tersebut merupakan adanya dukungan dari Kepala Sekolah untuk melaksanakan rangkaian aksi nyata pengambilan keputusan.

 

v  Kedua, analisis terhadap kasus terkini di sekolah

(bersama guru BK dan siswa terkait permasalahan pembelajaran)

Analisa masalah merupakan cara untuk menguatkan pemahaman tentang pengambilan keputusan, hal ini membutuhkan penguatan secara langsung di sekolah. Hasil dari kegiatan aksi ini adalah tersusunnya analisis kasus yang terjadi di sekolah yaitu pengambilan keputusan yang kurang terakomodasi dalam mendapatkan kepuasan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa agar lebih giat sekolah/belajar, dan juga mensinkronkan dengan guru BK sebagai wadah dalam pelayanan konseling siswa yang kurang antusias atau malas sekolah. Dalam analisis ini, saya berusaha menggali informasi dari kedua belah pihak yaitu siswa dan BK dalam waktu yang berlainan dengan harapan dapat terselesaikan masalah yang ada dengan pengambilan keputusan yang baik dan benar dengan menggunakan pertanyaan berbobot.

 

v  Ketiga, Menyusun Materi Diseminasi / pengimbasan di sekolah bersama rekan sejawat dan komunitas

 Kegiatan ini saya lakukan untuk diseminasi/pengimbasan, materi dibuat dengan sederhana yang  merupakan ringkasan materi modul 3.1. Studi kasus dalam materi akan saya sesuaikan dengan kasus nyata yang ada di sekolah saya. Dengan tujuan  agar materi lebih dekat dan memberikan kemudahan kepada rekan sejawat untuk menjalani proses belajarnya. Hasil aksi ini adalah tercipta dan tersusunnya materi diseminasi terkait pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah.

 

v  Keempat, Melakukan Transfer Pengetahuan dalam mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah

Langkah awal, saya akan melakukan diseminasi/pengimbasan materi terhadap komunitas pendidikan yang ada disekitar saya. Tujuannya adalah untuk memudahkan koordinasi dengan rekan sejawat. Hasil dari aksi nyata ini adalah meningkatnya pemahaman dan keterampilan rekan sejawat dan komunitas pendidikan dalam pengambilan keputusan.

 

v  kelima, melakukan pendampingan terkait dengan perkembangan pembelajaran di sekolah 

Kegiatan pendampingan ini saya lakukan berdasarkan pengamatan dilapangan, yaitu adanya rekan sejawat sedikit kesulitan dalam mengkondisikan kelasnya serta terlihat siswa yang kurang antusias dalam megikuti proses pembelajaran, seperti malas belajar, sering keluar masuk kelas saat kegiatan belajar bahkan terdata sering tidak masuk sekolah.  Sehinga aksi pertama yang saya lakukan adalah mencoba menggali informasi yang tejadi dilapangan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Setelah menggali informasi yang didapat adalah pembelajaran yang sedikit tidak inovatif dan mediatif dalam pembelajaran yang modern.

 

Dalam menyikapi aksi ini, saya mencoba memberikan umpan balik terkait implementasi hal tersebut ke pembelajaran, yaitu meberikan solusi dan saran berupa penggunaan pembalajaran yang inovatif dan kreatif serta mediatif seperti menggunakan canva, audio visual serta beragam media yang sesuai zaman. Dengan adanya solusi dan saran ini rekan sejawat saya memulai dengan runtun dan berkomitmen untuk memulai perubahan dalam dirinya dalam menjalankan tugasnya. Dalam perubahan ini memberikan satu perubahan berupa perubahan mindset, selalu mengupgrade diri, memulai terampil menggunakan teknologi, luwes dalam bertugas, menguasai 4C serta refleksi diri memberikan hasil yang baik dalam proses pembelajar.

 

        II.       PERASAAN ( FEELINGS )

Dalam melakukan aksi nyata modul 3.1. Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran pertama yang saya pikir akan sangat sulit. Terutama saat membuka komunikasi diawal terkait pelaksanaan kegiatan. Melalui kolaborasi, tindakan nyata dapat dilaksanakan dengan baik. Saat melaksanakan kegiatan ini, perasaan saya lebih nyaman dan tenang karena sudah terencana sesuai dengan harapan. Setelah aksi nyata berakhir, sayapun merasa senang saat ditantang untuk mempertahankan dan meningkatkan pemahaman diri dan teman sejawat mengenai pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah.

 

      III.       PEMBELAJARAN ( FINDINGS)

Banyak pelajaran baru dalam perubahan yang telah saya lakukan dalam mengikuti program ini, baik untuk pribadi maupun diri sendiri.  Salah satu praktik baik untuk diri sendiri adalah bahwa awal yang baik untuk perubahan adalah kolaborasi dan komunukasi. Dari kolaborasi, kita belajar untuk menyamakan persepsi dengan menyusun tahapan perubahan. Praktik baik  lainnya adalah terkait dengan langkah strategis ketika munculnya kendala dari rencana yang telah tersusun. Adapun hambatan di luar rencana menyebabkan rencana berubah, maka  penting untuk mempersiapkan alternatif strategi dalam pelaksanaan tindakan nyata. Semua dukungan dari teman sejawat sangat mempengaruhi dari kesuksesan rencana yang dibuat.

 

      IV.       PENERAPAN KE DEPAN ( FUTURE )

Sebuah perubahan nyata yang ada pada diri sendiri, yaitu ketika tumbuhnya semangat dalam mempererat kerjasama dalam bentuk kolaborasi bersama orang lain dalam membentuk pembelajaran yang lebih baik. Hal ini sangat penting dalam kaitannya dengan implementasi tindakan perubahan di masa depan. Serta peningkatan rasa optimisme tentang kompetensi diri disegi pengambilan keputusan. Akan sangat  berdampak nyata pada keputusan yang dibuat di masa mendatang mengenai peran dari pemimpin pembelajaran. Adapun perubahan lainnya yang timbul yaitu tumbuhnya sebuah komitmen untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik di sekolah 

Tidak ada komentar: