Jurnal Dwimingguan ke 4
Tanggal 17 Desember 2022
Calon Guru Penggerak Angkatan 7
Aprizal, S. Pd
Modul 1.4 Disiplin Positif
Salam
Guru Penggerak
Tergerak
Bergerak
Menggerakkan
Sahabat
guru penggerak.
Dalam refleksi jurnal
dwimingguan ini saya menggunakan model fefleksi 4F yaitu model
refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenway, 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P, dengan
pertanyaan sebagai berikut :
Facts (Peristiwa)
Kegiatan
pada pendidikan Calon Guru Penggerak kini sudah mencapai pada tahap modul 1.4 Disiplin
positif, dalam prosesnya tahapan ini dimulai dari forum komunikasi modul 1.4
dilanjutkan dengan memulai dari diri
sendiri serta eksplorasi konsep yang membahasas tuntas tentang disiplin positif.
Setelah melalui tahapan ini dilanjutkan pada berbagi tugas kesimpulan tentang disiplin
positif. Sesi ini CGP harus memahami
pentingnya suatu disiplin positif yang berpihak pada siswa sebagai landasan segala inisiatif perubahan
dalam pendidikan serta CGP memahami mengapa dan bagaimana disiplin
positif yang diterapkan disekolah dengan banyak pendekatan. Kegiatan ini akan dilengkapi
juga dengan elaborasi pemahaman yang
akan disampaikan oleh instruktur serta penugasan pada koneksi antar materi disiplin positif. Alur ini mengajak
calon guru penggerak mendeskripsikan atau menggambarkan tentang konsep pendidikan Ki
Hajar Dewantara, Nilai dan peran guru penggerak, visi guru penggerak dihubungkan dengan konsep lingkungan dan
budaya positif di sekolah. Pemahaman
konsep
modul 1.4 ini akan dilanjutkan dalam modul eksplorasi konsep yang mencakup
beberapa bagian yaitu : Disiplin Positif dan Nilai-nilai
Kebajikan Universal, Teori Motivasi Hukuman dan
Penghargaan, Restitusi, Keyakinan Kelas, Kebutuhan
Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas, Restitusi-Lima
Posisi Kontrol, Restitusi-Segitiga Restitusi. Dengan harapan setelah
mempelajari sub-sub modul 1.4 calon guru penggerak dapat menjadi penggerak perubahan budaya positif di
satuan Pendidikan masing-masing dengan berkolaborasi bersama para pemangku
kepentingan agar tercipta ekosistem sekolah yang lebih berpihak pada murid
Feelings (Perasaan)
Kegiatan dalam proses pembelajaran
modul 1.4 minggu ini dilakukan secara mandiri, didampingi Fasilitator
CGP Bapak Suharto Gratia, S. Pd., M. Pd dan Pengajar Praktik Ibu Sagitrti Agustina, ST., M. Pd.,
serta sesi instruktur serta pengajar praktik. Pengalaman belajar ini membuat saya merasa lebih termotivasi
untuk segera menerapkan pada aksi nyata disiplin positif yang telah saya programkan
dan terencana berdasarkan kekuatan aset
yang saya miliki untuk Mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila yang mandiri dan
kreatif melalui gerakan literasi buku
cinta di sekolah (gelis bucin di sekolah)
dalam gerakan disiplin positif di sekolah. Saya semakin
termotivasi karena disiplin positif yang saya rancang mendapat dukungan dari
Kepala Sekolah berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan serta motivasi dan
bantuan rekan guru sejawat dan siswa yang ingin berubah menjadi lebih baik
terutama mengatasi masalah pada siswa dengan menggunakan Segitiga-Restitusi
yang berupaya memposisikan diri sebagai manajer bukan sebagai penghuku siswa
dan mengedepankan keyakinan kelas yang telah disepakati bersama guru dan siswa.
Findings (Pembelajaran)
Aktivitas dalam proses belajar minggu ini bertujuan agar
CGP mampu mengembangkan disiplin positif yang lebih jelas. Serta pentingnya melakukan
pemetaan kekuatan yang dimiliki CGP demi mewujudkan visi pendidik yang berpihak
pada murid untuk menjalankan keyakinan kelas berpondasikan Profil Pelajar
Pancasila yang menguatkan disiplin positif. Saya juga dapat menerapkan segitiga
restitusi dalam menangani sebuah kasus. Dengan segitiga restitusi ini anak-anak
dapat menyelesaikan masalah dan menemukan masalahnya sendiri sesuai dengan
keyakinan kelas yang telah dibuat. Saya sebagai guru dapat memposisikan diri
sebagai seorang manajer sesuai teori lima posisi kontrol dalam sebuah kasus.
Future (Penerapan)
Setelah mempelajari modul
1.4 tentang disiplin positif, saya dapat mengambil sebuah pelajaran dan
hikmahnya. Saya menemukenali pemahaman budaya positif yakni suatu pengembangan
diri yang sangat sederhana, serta rutin dapat saya lakukan sendiri sejak dari sekarang
untuk membantu menguatkan nilai-nilai, peran dan visi sebagai Guru Penggerak.
Dalam pembelajaran di dalam kelas saya bertekad dan semangat yang kuat untuk
menerapkan pembiasaan-pembiasaan positif. Saya juga akan menerapkan segitiga
restitusi untuk menangani kasus siswa di sekolah. Dengan segitiga restitusi
siswa diajak untuk berdiskusi mencari solusi sendiri dari permasalahan yang
dihadapi sehingga timbul motivasi intrinsik dari dalam hati siswa. Dengan upaya
penerapan pembiasaan-pembiasaan positif maka akan meningkatkan budaya positif
dari dalam diri siswa. Jika budaya positif sudah muncul sudah tentu siswa dapat
dengan mudah memahami apa yang akan dipelajari.
Demikian jurnal refleksi
dwi mingguan modul 1.4 tentang budaya positif semoga kita sebagai guru di era digital 4.0
dan 5,0 dapat menerapkan budaya positif di sekolah.
Salam guru Penggerak.
#janganlupabahagia
#GuruBergerakIndonesiaMaju
#Calongurupenggerak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar