Senin, 28 Februari 2022
Kelas VIII E
JP 1-2
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Assalamu'alaikum
Wr.Wb.
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, wassholaatu wassalaamu ‘alaa asyroofil
anbiyaa-i wal mursaliin, nabiyyinaa wahabiibinaa muhammadin, wa’ala alihi
washahbihi aj’ma’iin, wa man tabi’ahum biihsanin ilaa yaumiddin, Amma ba’du.
Selamat
pagi anak-anakku yang cerdas
Bagaimana
kabarnya hari ini? sehat semua yaa.. alhamdulillah..
In syaa
allah kalian sudah sholat subuh semua yaa, jangan lupa tadarus serta sholat
dhuha yaa....! sebelum belajar baiknya kita berdoa sejenak.. berdoa
mulai...
aamiin
Semoga
kita semua dalam keadaan sehat walafiat dan selalu dalam lindungan Allah
Swt. aamiin
Alhamdulillah
hari ini, kita bisa bertemu kembali dalam pelajaran IPS.
Anak-anakku,
pada pertemuan kali ini, kita akan mempelajari materi berikut berikut.
... .
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Eropa (kedua)
KD
3.4 Menganalisis
kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi,
pendidikan, sosial, budaya) dari masa penjajahan sampai tumbuhnya semangat
kebangsaan..
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah siswa mempelajari materi ini,
diharapkan siswa dapat :
·
Mendeskripsikan proses kedatangan bangsa-bangsa eropa dan perlawanan bangsa indonesia.
·
Menggambarkan proses kedatangan bangsa eropa dan mengidentifikasi
perlawanan bangsa Indonesia
Materi
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Eropa (kedua)
Perlawanan terhadap Kolonialisme dan Imperialisme
Selama masa penjajahan, rakyat
Nusantara secara aktif mencoba menentang dan mengusir penjajah. Meskipun sering
kali mengalami kegagalan, berbagai perlawanan ini muncul terus-menerus, baik
kepada Portugis, persekutuan dagang VOC, maupun pemerintah Hindia Belanda.
Menurut Tim Kemdikbud (2017,
hlm. 217) beberapa bentuk perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme di
Indonesia adalah sebagai berikut.
A. Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang
1. Sultan Baabullah Mengusir Portugis
Pada tahun 1575, Kerajaan Tidore dibawah pimpinan Sultan Baabullah bersama
dengan rakyat Maluku berhasil mengusir Portugis berhasil diusir dari Ternate.
Selanjutnya, Portugis melarikan diri dan menetap di Ambon. Pada tahun 1605,
Portugis berhasil diusir oleh VOC dari Ambon. Portugis kemudian menyingkir ke
Timor Timur/Timor Leste dan melakukan kolonisasi di tempat itu.
2. Perlawanan Aceh
Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1639), armada Aceh telah
disiapkan untuk menyerang kedudukan Portugis di Malaka. Saat itu, Aceh telah
memiliki armada laut yang mampu mengangkut 800 prajurit. Pada tahun 1629, Aceh
mencoba menaklukkan Portugis, tetapi penyerangan yang dilakukan Aceh ini belum
berhasil mendapat kemenangan. Meskipun demikian, Aceh masih tetap berdiri
sebagai kerajaan yang merdeka.
3. Ketangguhan “Ayam Jantan dari Timur”
4. Serangan Mataram terhadap VOC
Perselisihan antara Mataram dan
Belanda terjadi karena nafsu monopoli Belanda. Raja Mataram Sultan Agung segera
mempersiapkan penyerangan terhadap kedudukan VOC di Batavia. Serangan pertama
dilakukan pada tahun 1628. Pasukan Mataram dipimpin Tumenggung Baurekso, yang
tiba di Batavia tanggal 22 Agustus 1628. Serangan pertama yang dilakukan oleh
Mataram gagal sehingga terpaksa pasukan ditarik kembali ke Mataram tanggal 3
Desember 1628. Serangan kedua dimulai pada tanggal 1 Agustus dan berakhir 1
Oktober 1629. Namun, serangan kedua ini pun gagal, karena faktor kelemahan yang
sama seperti pada serangan pertama.
B. Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda
Perlawanan terhadap pemerintah
Hindia Belanda terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Abad XIX merupakan
puncak perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah menentang Pemerintah
Hindia Belanda. Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 222) berikut adalah proses
perlawanan rakyat Indonesia terhadap pemerintah Hindia Belanda pada abad XIX.
Perang Saparua di Ambon
Pattimura memimpin perlawanan di
Saparua dan berhasil merebut benteng Belanda serta membunuh Residen van den
Berg. Dalam perlawanan tersebut, turut serta pula seorang pahlawan wanita
bernama Christina Martha Tiahahu yang merupakan putri tunggal dari Paulus
Tiahahu, teman dari Kapten Pattimura.
Perang Paderi di Sumatra Barat
(1821-1838)
Perlawanan kaum Padri dengan
sasaran utama Belanda meletus tahun 1821. Kaum Padri dipimpin Tuanku Imam
Bonjol (M Syahab), Tuanku nan Cerdik, Tuanku Tambusai, dan Tuanku nan Alahan.
Perlawanan kaum Padri berhasil membuat Belanda terpojok. Di saat yang sama,
Belanda juga sedang menghadapi perlawanan Pangeran Diponegoro (1825-1830).
Belanda sadar apabila pertempuran dilanjutkan, Belanda akan kalah. Belanda pun mengajak kaum Padri berdamai, yang diwujudkan di Bonjol tanggal 15 November 1825. Selanjutnya, Belanda berkonsentrasi ke Perang Diponegoro dan berhasil memadamkan perlawanan Diponegoro.
Namun, setelah itu, Belanda
kembali melakukan penyerangan terhadap Padri dan pada akhirnya berhasil membuat
kekuasaan Belanda di Minangkabau semakin besar.
Perang Diponegoro (1825-1830)
Perang Diponegoro merupakan
salah satu perang besar yang dihadapi Belanda. Perlawanan Pangeran Diponegoro
tidak lepas dari kegelisahan dan penderitaan rakyat akibat penindasan yang
dilakukan pemerintah Hindia Belanda.
Campur tangan pemerintah Hindia
Belanda dalam urusan Keraton Yogyakarta merupakan salah satu penyebab
kegelisahan rakyat. Pajak-pajak yang diterapkan pemerintah Hindia Belanda dan
kebijakan ekonomi lainnya menjadi sumber penderitaan rakyat, yang ikut juga
melatarbelakangi Perang Diponegoro.
Perang Aceh
Traktat London tahun 1871
menyebut Belanda menyerahkan Sri Lanka kepada Inggris, dan Belanda mendapat hak
atas Aceh. Berdasarkan traktat tersebut, Belanda mempunyai alasan untuk
menyerang istana Aceh.
Saat itu, Aceh masih merupakan negara merdeka. Belanda melakukan penyerangan hingga membakar Masjid Baiturrahman yang menjadi benteng
Perang Aceh |
pertahanan Aceh 5 April 1873. Semangat perang membela agama Islam menggerakkan perlawanan rakyat Aceh. Jendral besar Belanda, yakni Kohler terbunuh saat pertempuran di depan Masjid Baiturrahman, Banda Aceh.
Kohler meninggal dekat dengan
pohon yang sekarang diberi nama Pohon Kohler. Siasat konsentrasi stelsel dengan
sistem bertahan dalam benteng besar oleh Belanda tidak berhasil. Belanda
semakin terdesak, korban semakin besar, dan keuangan terus terkuras.
Belanda sama sekali tidak mampu
menghadapi secara fisik perlawanan rakyat Aceh. Menyadari hal tersebut, Belanda
mengutus Dr. Snouck Hurgronje yang memakai nama samaran Abdul Gafar. Sebagai
seorang ahli bahasa, sejarah, dan sosial Islam, ia dimintai masukan atau
rekomendasi tentang cara-cara mengalahkan rakyat Aceh.
Taktik yang paling mujarab
adalah dengan mengadu domba antara golongan Uleebalang (bangsawan) dan kaum
ulama. Belanda menjanjikan kedudukan pada Uleebalang yang bersedia damai.
Taktik ini berhasil, banyak Uleebalang yang tertarik pada tawaran Belanda.
Belanda memberikan tawaran kedudukan
kepada para Uleebalang apabila kaum ulama dapat dikalahkan. Sejak tahun 1898,
kedudukan Aceh semakin terdesak. Banyak pahlawan-pahlawan Aceh yang gugur dalam
peperangan melawan Belanda.
Teuku Umar gugur dalam
pertempuran di Meulaboh pada 1899. Sultan Aceh Mohammad Daudsyah ditawan pada
tahun 1903 dan diasingkan hingga meninggal di Batavia. Panglima Polem Mohammad
Daud juga menyerah pada tahun 1903. Cut Nyak Dien, tokoh pemimpin perempuan,
ditangkap tahun 1906, kemudian diasingkan ke Sumedang.
Pahlawan perempuan Cut Meutia
gugur pada tahun 1910. Perlawanan Aceh pun terus menyusut. Hingga tahun 1917,
Belanda masih melakukan pengejaran terhadap sisa-sisa perlawanan Aceh. Belanda
mengumumkan berakhirnya Perang Aceh pada tahun 1904. Padahal, perlawanan seporadis
rakyat Aceh masih berlangsung hingga tahun 1930an.
Perlawanan Sisingamangaraja, Sumatra
Utara
Perlawanan terhadap Belanda di
Sumatra Utara dilakukan oleh Sisingamangaraja XII. Perjuangan perlawanan ini
disebut juga denganPerang Batak, dan berlangsung selama 29 tahun. Pertempuran
diawali dari Bahal Batu, yang menjadi pusat pertahanan Belanda tahun 1877.
Untuk menghadapi Perang Batak,
Belanda menarik pasukan dari Aceh. Pasukan Sisingamangaraja dapat dikalahkan
setelah Kapten Christoffel berhasil mengepung benteng terakhir Sisingamangaraja
di Pakpak. Kedua putra beliau Patuan Nagari dan Patuan Anggi ikut gugur,
sehingga seluruh Tapanuli dapat dikuasai Belanda.
Perang Banjar
Perang Banjar berawal ketika Belanda campur tangan dalam urusan
pergantian raja di Kerajaan Banjarmasin. Belanda memberi dukungan kepada
Pangeran Tamjidillah yang tidak disukai rakyat.
Perang Banjar Kalimantan |
Perlawanan dilakukan oleh Prabu
Anom dan Pangeran Hidayat. Pada tahun 1859, Pangeran Antasari memimpin
perlawanan setelah Prabu Anom ditangkap Belanda. Pasukan Pangeran Antasari
dapat didesak. Pada tahun 1862, Pangeran Hidayat menyerah, dan berakhirlah
perlawanan Banjar di Pulau Kalimantan. Perlawanan benar-benar dapat dipadamkan
pada tahun 1905
Perang Jagaraga di Bali
Perang Jagaraga berawal ketika
Belanda dan Kerajaan di Bali bersengketa tentang hak tawan karang. Hak tawan
karang menyatakan bahwa setiap kapal yang kandas di perairan Bali menjadi hak
penguasa di daerah tersebut. Pemerintah Belanda memprotes raja Buleleng yang
menyita 2 (dua) kapal milik Belanda. Raja Buleleng tidak menerima tuntutan
Belanda untuk mengembalikan kedua kapalnya.
Persengketaan ini menyebabkan
Belanda melakukan serangan terhadap Kerajaan Buleleng pada tahun 1846. Belanda
berhasil menguasai Kerajaan Buleleng, sementara Raja Buleleng menyingkir ke
Jagaraga dibantu oleh Kerajaan Karangasem.
Setelah berhasil merebut Benteng
Jagaraga, Belanda melanjutkan ekspedisi militer tahun 1849. Dua kerajaan Bali,
yaitu Gianyar dan Klungkung menjadi sasaran Belanda pada tahun 1906. seluruh
kerajaan di Bali pun jatuh ke pihak Belanda setelah rakyat melakukan perang
habis-habisan sampai mati, yang dikenal dengan perang puputan jagaraga.
Baiklah
kids pemaparan materi kali ini cukup luaskan… dan masih banyak lagi periswtiwa
heroik sekitar Proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ok
children, to close the material in our meeting today, Mr. will give an
assignment or evaluation to find out how far you understand the material that
we have discussed together.
Tugas kalian
1. Setiap anak mencari gambar contoh
materi diatas dan diberikan penjelasan sesuai pemahaman kalian berdasarkan
materi kita hari ini.
Sumber Referensi
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
https://serupa.id/kondisi-masyarakat-indonesia-pada-masa-penjajahan/
https://kelasips.com/kinemaster-pro/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar