Welcome

<< Mulai dengan cerita yang menarik>> << SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA >>

Senin, 27 Oktober 2025

Perjalanan Rohani Menuju Tanah Suci – Hari Pertama: Dari Rumah ke Jeddah

 

Langkah Awal Menuju Umroh Wajib: Niat, Doa, dan Keikhlasan

1. Pagi di Rumah – Awal dari Sebuah Niat

Fajar mulai merekah. Suara azan subuh terdengar sayup di kejauhan. Di rumah yang sederhana, suasana terasa haru. Koper telah tertata rapi, berisi pakaian ihram, perlengkapan pribadi, dan doa yang mengiringi setiap lipatannya.

Sebelum berangkat, keluarga berkumpul di ruang tamu. Doa bersama dipanjatkan dengan penuh khusyuk, memohon agar perjalanan ke Tanah Suci diberi keselamatan, kelancaran, dan diterima sebagai ibadah yang mabrur. Air mata haru menetes, bukan karena perpisahan sementara, tetapi karena kebahagiaan bisa memenuhi panggilan Allah.

🌿 “Labbaikallahumma ‘umrah…” — seruan niat yang akan mengiringi langkah pertama.

 

2. Menuju Bandara – Antara Haru dan Harapan

Perjalanan menuju bandara terasa berbeda dari perjalanan biasanya. Setiap detik terasa sakral. Di dalam mobil, hati bergetar mengingat bahwa setiap langkah adalah bagian dari ibadah. Di jalan, mata memandang langit yang cerah — seolah menjadi saksi niat suci yang tumbuh di dalam dada.

Setibanya di bandara, suasana ramai oleh para jamaah yang mengenakan pakaian putih, melambangkan kesucian dan kesetaraan di hadapan Allah. Setelah melalui pemeriksaan dan pengecekan dokumen, rombongan berkumpul untuk taklim singkat — penjelasan dari pembimbing tentang tata cara ihram dan doa perjalanan.

✈️ “Ya Allah, jadikan perjalanan ini penuh berkah, jauhkan kami dari kesulitan, dan kembalikan kami dengan membawa ampunan-Mu.”

 

3. Dalam Pesawat – Renungan di Langit

Ketika pesawat mulai lepas landas, hati bergetar. Indonesia perlahan menghilang di bawah awan putih. Di dalam pesawat, suasana tenang dan penuh doa. Banyak jamaah yang menunduk, berzikir, membaca Al-Qur’an, atau menulis pesan untuk keluarga.

Langit biru menjadi saksi antara bumi dan langit: tempat manusia menengadah, memohon ampun, dan meneguhkan niat. Di ketinggian itu, terasa betapa kecilnya diri di hadapan kebesaran Allah.

🌸 “Ya Allah, dekatkan aku dengan rahmat-Mu sebagaimana Engkau mendekatkan hatiku pada Tanah Suci-Mu.”

4. Tiba di Jeddah – Gerbang Menuju Tanah Suci

Setelah menempuh penerbangan panjang, akhirnya pesawat mendarat di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah. Suasana gurun terasa hangat menyambut. Aroma udara asing namun menenangkan — udara Tanah Suci.

Para jamaah turun dengan hati penuh syukur. Langkah kaki di tanah Arab menjadi awal nyata dari perjalanan rohani. Setelah melewati proses imigrasi dan pengambilan bagasi, pembimbing mengingatkan untuk menjaga niat, karena tak lama lagi, mereka akan mengenakan ihram dan memulai Umroh wajib menuju Makkah al-Mukarramah.

🕋 “Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik…”
Seruan talbiyah menggema, menembus batas waktu dan ruang — panggilan suci dari hati yang telah siap memenuhi janji.

 

Rangkuman Nilai Rohani Hari Pertama

  1. Niat yang Ikhlas – Segala perjalanan suci dimulai dari keikhlasan hati.

  2. Kesabaran dan Doa – Dalam setiap langkah, doa menjadi pelindung.

  3. Kebersamaan dan Ketundukan – Jamaah adalah satu kesatuan, tanpa perbedaan.

  4. Syukur dan Haru – Setiap momen adalah anugerah dari Allah yang patut disyukuri.


Refleksi Pribadi (untuk penutup atau kegiatan siswa)

“Hari pertama ini bukan sekadar perjalanan fisik dari rumah ke Jeddah, tetapi juga perjalanan hati — dari dunia yang ramai menuju ketenangan jiwa. Di setiap langkah, aku belajar untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah.”


Disclaimer :

(Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.)

Tidak ada komentar: