Welcome

<< IPS Papi Ijal>> << SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA >>

Senin, 10 Juni 2024

Elaborasi Pemahaman - Pendidikan yang Memerdekakan

 Tujuan Sesi:

Peserta dapat menggali lebih dalam wawasan tentang praktik Pendidikan yang Memerdekakan sehingga memiliki pemahaman yang matang sesuai dengan konteks praktik yang terjadi di sekolahnya.

Bagaimana perasaan Anda sejauh ini?

Kami yakin saat ini mulai banyak pemahaman maupun pertanyaan yang muncul di benak Anda terkait pembelajaran yang Memerdekakan. Mungkin juga Anda justru tidak sabar untuk segera menerapkan apa yang sudah Anda pelajari sampai saat ini di tempat Anda bekerja. Semoga Anda tetap bisa mempertahankan semangat belajar Anda sampai nanti kita menyelesaikan seluruh modul. Di Pembelajaran ini, kita kembali akan melihat pemikiran sosok Ki Hadjar Dewantara serta memahaminya secara lebih mendalam.

 

Setelah Anda menyampaikan pemahaman Anda tentang Pendidikan yang Memerdekakan, sekarang Anda diminta untuk memikirkan bagaimana penerapan Prinsip Pendidikan yang Memerdekakan ini di berbagai tempat dalam sebuah kerangka penerapan. Sebagai referensi, silakan tonton dahulu video kompilasi wawancara dengan beberapa praktisi terkait praktik penerapan Pendidikan yang Memerdekakan yang akan disajikan pada halaman berikutnya.


Setelah selesai menonton, pilih konteks penerapan yang akan Anda bahas, sekolah tempat Anda bekerja atau sekolah-sekolah di wilayah kerja. Lalu, buatlah kerangka penerapan Pendidikan yang Memerdekakan pada konteks yang sudah dipilih. Namun sebelum itu, untuk memudahkan Anda dalam membuat kerangka, Anda diminta untuk mempertimbangkan jawaban dari beberapa pertanyaan berikut.

 

1.   Pemikiran apa yang harus ditanamkan?

Pemikiran yang harus ditanamkan adalah bahwa anak sebagai makhluk yang secara kodrat diciptakan sempurna dengan akal, emosi,potensi dengan kesadaran dan kehendak yang dimiliki.Pemikiran yang harus ditanamkan  bahwa anak sebagai makhluk hidup yang secara kodrat diciptakan secara sempurna dengan akal, emosi, potensi serta kesadaran dan kehendak yang dimiliki. Pendidikan yang memerdekakan yakni mengembalikan manusia sebagai makhluk yang sempurna, merdeka dari tekanan dan merdeka untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.Pendidikan yang memerdekakan menurut  saya adalah Pendidikan yang memerdekakan baik tenaga pengajar maupun peserta didiknya. Guru harus paham dengan kebutuhan peserta didik, bisa menuntun bukan menuntut.  Menerapkan  metode pembelajaran diferensiasi sehingga minat dan bakat peserta didik dapat diakomodir sesusai masing  masing diferensiasi peserta didik.  Guru harus mengajar sesuai dengan kodrat alam dan  jaman nya (tentu zaman saat ini). Zaman sekarang adalah generasi Z yang tak lepas dari gawai, gawai  digunakan untuk pembelajaran agar peserta didik  bahagia dan semangat.  Jadilah guru yang memahami dan dinantikan muridnya.  Guru juga harus memahami Kecerdasan bahasa (Verbal-Linguistik)   Kecerdasan logika matematika  Kecerdasan visual dan spasial   Kecerdasan kinestetik (gerakan)  Kecerdasan musikal  Kecerdasan interpersonal  Kecerdasan intrapersonal  Kecerdasan naturalis sehingga mampu mengakomodir kecerdasan masing masing peserta didik, termasuk masalah  pskilogi siswa mereka.

 

 

2.   Praktik-praktik pembelajaran apa yang menurut Anda bisa diterapkan?

Praktik-praktik pembelajaran yang menurut saya bisa diterapkan, antara lain melakukan evaluasi dan refleksi bersama tentang kelebihan dan kekurangan, anak diberi kesempatan untuk membuat perencanaannya sendiri, fungsi sekolah sebagai penghubung siswa dengan dunia nyata, menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan aman serta konsdusif, aturan yang diganti dengan kesepakatan /  keyakinan kelas serta pembiasaan disiplin positif.

 

3.   Praktik-praktik pembelajaran apa yang menurut Anda perlu dihilangkan?

Praktik-praktik pembelajaran yang menurut saya perlu dihilangkan, yaitu pemberian hadian pada anak yang lebih, pemberian hukuman bagi anak yang melanggar, serta pembuatan keputusan / aturan tanpa melibatkan siswa tersmasuk juga mengejar syandar KKM yang menjadi hal menakutkan bagi siswa untuk mencapainya dan guru mengejar ketuntasan mengajar nya.

 

4.   Potensi apa yang bisa mendukung penerapan prinsip Pendidikan yang Memerdekakan?

Potensi yang bisa mendukung penerapan prinsip Pendidikan yang Memerdekakan antara lain lingkungan belajar yang nyaman dan aman, warga sekolah yang memahami satu visi, pemahaman masyarakat umum dan orang tua / keluarga tentang pendidikan yang memerdekakan, kemauan dan kegigihan guru untuk memperbaiki pembelajarannya serta kemaun keluar dari zona nyaman yang konvensional sehingga banyak tertinggalnya dari kemajuan perubahan pemimpin pembelajaran di sekolah.

 

5.   Tantangan apa saja yang dihadapi?

Tantangan yang dihadapi yaitu kewenangan yang dimiliki belum menyentuh seluruh aspek, masih di sekitar kelas, perkembangan teknologi yang sangat pesat, ketidak siapan masyarakat umum dan orang tua murid terkait pendidikan yang memerdekakan peserta didik dalam mengembangkan kodrat dan garis yang samar pada peserta didik untuk menerangkan dan menggapainya sesuai dengan kemampuan mereka.

 

6.   Langkah pertama apa yang harus dilakukan?

Langkah pertama yang harus dilakukan melakukan dialog /kolaborasi dengan warga sekolah, orang tua, tokoh praktisi, dan masyarakat umum

 


Tidak ada komentar: