Tujuan Sesi:
Peserta dapat menggali lebih dalam wawasan tentang praktik Pendidikan yang
Memerdekakan sehingga memiliki pemahaman yang matang sesuai dengan konteks
praktik yang terjadi di sekolahnya.
Bagaimana
perasaan Anda sejauh ini?
Kami
yakin saat ini mulai banyak pemahaman maupun pertanyaan yang muncul di benak
Anda terkait pembelajaran yang Memerdekakan. Mungkin juga Anda justru tidak
sabar untuk segera menerapkan apa yang sudah Anda pelajari sampai saat ini di
tempat Anda bekerja. Semoga Anda tetap bisa mempertahankan semangat belajar
Anda sampai nanti kita menyelesaikan seluruh modul. Di Pembelajaran ini, kita
kembali akan melihat pemikiran sosok Ki Hadjar Dewantara serta memahaminya
secara lebih mendalam.
Setelah
Anda menyampaikan pemahaman Anda tentang Pendidikan yang Memerdekakan, sekarang
Anda diminta untuk memikirkan bagaimana penerapan Prinsip Pendidikan
yang Memerdekakan ini di berbagai tempat dalam sebuah kerangka
penerapan. Sebagai referensi, silakan tonton dahulu video kompilasi
wawancara dengan beberapa praktisi terkait praktik penerapan Pendidikan yang
Memerdekakan yang akan disajikan pada halaman berikutnya.
Setelah selesai menonton, pilih konteks penerapan yang akan
Anda bahas, sekolah tempat Anda bekerja atau sekolah-sekolah di
wilayah kerja. Lalu, buatlah kerangka
penerapan Pendidikan yang Memerdekakan pada konteks yang
sudah dipilih. Namun sebelum itu, untuk memudahkan Anda dalam membuat kerangka,
Anda diminta untuk mempertimbangkan jawaban dari beberapa pertanyaan berikut.
1. Pemikiran apa yang harus ditanamkan?
Pemikiran yang harus ditanamkan adalah bahwa anak sebagai
makhluk yang secara kodrat diciptakan sempurna dengan akal, emosi,potensi
dengan kesadaran dan kehendak yang dimiliki.Pemikiran
yang harus ditanamkan bahwa anak sebagai makhluk hidup yang secara kodrat
diciptakan secara sempurna dengan akal, emosi, potensi serta kesadaran dan
kehendak yang dimiliki. Pendidikan yang memerdekakan yakni mengembalikan
manusia sebagai makhluk yang sempurna, merdeka dari tekanan dan merdeka untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan.Pendidikan yang memerdekakan menurut saya
adalah Pendidikan yang memerdekakan baik tenaga pengajar maupun peserta
didiknya. Guru harus paham dengan kebutuhan peserta didik, bisa menuntun bukan
menuntut. Menerapkan metode pembelajaran diferensiasi sehingga
minat dan bakat peserta didik dapat diakomodir sesusai masing masing
diferensiasi peserta didik. Guru harus mengajar sesuai dengan kodrat alam
dan jaman nya (tentu zaman saat ini). Zaman sekarang adalah generasi Z
yang tak lepas dari gawai, gawai digunakan untuk pembelajaran agar
peserta didik bahagia dan semangat. Jadilah guru yang memahami dan
dinantikan muridnya. Guru juga harus memahami Kecerdasan bahasa
(Verbal-Linguistik) Kecerdasan logika matematika Kecerdasan
visual dan spasial Kecerdasan kinestetik (gerakan) Kecerdasan
musikal Kecerdasan interpersonal Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan naturalis sehingga mampu mengakomodir kecerdasan masing masing
peserta didik, termasuk masalah pskilogi
siswa mereka.
2.
Praktik-praktik
pembelajaran apa yang menurut Anda bisa diterapkan?
Praktik-praktik
pembelajaran yang menurut saya bisa diterapkan, antara lain melakukan evaluasi dan
refleksi bersama tentang kelebihan dan kekurangan, anak diberi kesempatan untuk
membuat perencanaannya sendiri, fungsi sekolah sebagai penghubung siswa dengan
dunia nyata, menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan aman serta
konsdusif, aturan yang diganti dengan kesepakatan / keyakinan kelas serta pembiasaan disiplin
positif.
3.
Praktik-praktik
pembelajaran apa yang menurut Anda perlu dihilangkan?
Praktik-praktik
pembelajaran yang menurut saya perlu dihilangkan, yaitu pemberian hadian pada
anak yang lebih, pemberian hukuman bagi anak yang melanggar, serta pembuatan
keputusan / aturan tanpa melibatkan siswa tersmasuk juga mengejar syandar KKM
yang menjadi hal menakutkan bagi siswa untuk mencapainya dan guru mengejar
ketuntasan mengajar nya.
4.
Potensi apa
yang bisa mendukung penerapan prinsip Pendidikan yang Memerdekakan?
Potensi yang
bisa mendukung penerapan prinsip Pendidikan yang Memerdekakan antara lain
lingkungan belajar yang nyaman dan aman, warga sekolah yang memahami satu visi,
pemahaman masyarakat umum dan orang tua / keluarga tentang pendidikan yang
memerdekakan, kemauan dan kegigihan guru untuk memperbaiki pembelajarannya
serta kemaun keluar dari zona nyaman yang konvensional sehingga banyak
tertinggalnya dari kemajuan perubahan pemimpin pembelajaran di sekolah.
5.
Tantangan
apa saja yang dihadapi?
Tantangan yang
dihadapi yaitu kewenangan yang dimiliki belum menyentuh seluruh aspek, masih di
sekitar kelas, perkembangan teknologi yang sangat pesat, ketidak siapan
masyarakat umum dan orang tua murid terkait pendidikan yang memerdekakan
peserta didik dalam mengembangkan kodrat dan garis yang samar pada peserta
didik untuk menerangkan dan menggapainya sesuai dengan kemampuan mereka.
6.
Langkah
pertama apa yang harus dilakukan?
Langkah pertama
yang harus dilakukan melakukan dialog /kolaborasi dengan warga sekolah, orang
tua, tokoh praktisi, dan masyarakat umum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar