Welcome

<< IPS Papi Ijal>> << SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA >>

Minggu, 09 Juni 2024

Ruang Kolaborasi - Pendidikan yang Memerdekakan

·         Apakah yang saat ini Anda pahami tentang Pendidikan yang Memerdekakan?

Pendidikan yang memerdekakan menurut  saya adalah Pendidikan yang memerdekakan baik tenaga pengajar maupun peserta didiknya. Guru harus paham dengan kebutuhan peserta didik, bisa menuntun bukan menuntut.  Menerapkan  metode pembelajaran diferensiasi sehingga minat dan bakat peserta didik dapat diakomodir sesusai masing  masing diferensiasi peserta didik.  Guru harus mengajar sesuai dengan kodrat alam dan  jaman nya (tentu zaman saat ini). Zaman sekarang adalah generasi Z yang tak lepas dari gawai, gawai  digunakan untuk pembelajaran agar peserta didik  bahagia dan semangat.  Jadilah guru yang memahami dan dinantikan muridnya.  Guru juga harus memahami Kecerdasan bahasa (Verbal-Linguistik)   Kecerdasan logika matematika  Kecerdasan visual dan spasial   Kecerdasan kinestetik (gerakan)  Kecerdasan musikal  Kecerdasan interpersonal  Kecerdasan intrapersonal  Kecerdasan naturalis sehingga mampu mengakomodir kecerdasan masing masing peserta didik, termasuk masalah pskilogi siswa mereka.

 

          Pendidikan yang memerdekakan  melalui  pemikiran  Ki Hadjar Dewantara ini mengantarkan pada model sistem  pendidikan   yang    berani  untuk menaruh percaya pada peserta didik akan setiap pilihan  dan pola belajar yang  dilakukan. Anak  didik  bukan lagi menjadi objek  dalam  proses  pengembaraan  ilmu, melainkan sebagai subjek pengemban  dalam  proses  pengembaraan  ilmu  pengetahuan.  Setidaknya, terdapat dua alasan historis  mengapa  Ki Hadjar  Dewantara  mengusulkan  adanya  konsep merdeka belajar kepada  anak  didik  supaya  terbentuk  atmosfer  pendidikan  yang memerdekakan.

Alasan-alasan tersebut ialah:  (1)  Ki Hadjar Dewantara menempatkan pendidikan sebagai laboratorium  untuk menciptakan  manusia yang  bermartabat  dan menggunakan hak-hak kemanusiaannya untuk menjadikannya sebagai manusia yang merdeka. (2) Merdeka belajar dijadikan sebagai cara untuk merekonstruksi kembali sistem pendidikan nasional sesuai dengan perkembangan zaman.

Hal ini disebabkan oleh sistem  pendidikan  terdahulu  selalu  memposisikan peserta didik sebagai individu yang  memiliki  kemampuan sama rata sehingga berdampak  pada proses pembelajaran yang cenderung  memberikan perlakuan yang sama setiap anak didik,  padahal  anak  didik  memiliki perbedaan  minat  dan  bakat  yang  berbeda.

Dengan  demikian, untuk merespons hal-hal tersebut, sangatlah  tepat  apabila  pemikiran Ki Hadjar  Dewantara ini menjadi garda terdepan  dalam membongkar konsep dan makna merdeka belajar serta kontribusinya untuk mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia (Siswadi, 2023: 145- 146).

Esensi pendidikan bagi bangsa   ini seyogyanya  dapat mengantarkan manusianya menjadi manusia yang paripurna. Mengingat  fungsi  utama  dari sistem  pendidikan  bagi Ki Hajar Dewantara ialah mengembangkan manusia, masyarakat, beserta lingkungannya. Selain itu, mengembangkan bangsa dan kebudayaan nasional serta melakukan  pembangunan  bagi  manusianya  menjadi  manusia yang utuh  (Siswadi, 2023: 151).

Proses pembangunan manusia menjadi manusia yang utuh bagaikan menaiki anak tangga, banyak   tahap yang   harus dilewati.   Salah satunya adalah dengan merekonstruksi  hal  fundamental  dalam  pendidikan,  yakni kurikulumnya.

·         Dari hasil belajar mandiri dan berdiskusi, prinsip apa yang semakin Anda yakini terkait Pendidikan yang Memerdekakan?

Prinsip yang semakin saya Yakini terkait Pendidikan yang memerdekakan adalah sistem among, menuntun bukan menuntut, pembelajaran sesuai dengan kodrat alam dan jaman, sehingga di setiap pembelajaran kita selalu kita gunakan pembelajaran diferensiasi bisa diferensiasi konten, proses maupun produk. Setiap peserta didik seperti bintang yang bersinar terang dilangit masing-masing. Tugas guru hanya memberi  energi agar bintang itu terus berpijar di lintasan masing-masing dengan berbagai tantangandan rintangan yang beraneka ragam.

 

·         Pemikiran apa yang Anda rasa perlu dihilangkan atau dirasa tidak sejalan dan relevan  lagi setelah Anda melalui proses belajar?

Pemikiran yang harus dihilangkan atau dirasa tidak sejalan dengan Pendidikan yang memerdekakan peserta didik dan guru adalah adanya KKM sehingga peserta didik harus dituntut untuk mencapai diatas KKM untuk bisa melanjutkan ke kelas berikutnya sementara sang  guru berupaya dengan berbagai cara agar tercapainya target tersebut, hal itu artinya menuntut bukan menuntun. Harusnya KKM sudah tidak ada lagi. Dalam Kurikulum Merdeka ada KKTP pengganti KKM yaitu Kriteria Ketuntasan Tujuan pembelajaran dan bukan satu nilai sebagai patokan tapi menggunakan interval nilai sehingga kita tidak perlu menuntut peserta didik tapi menuntun supaya setiap pembelajaran peserta didik dapat mencapai KKTP sesua perkembangannya.

  

Tidak ada komentar: