"Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan yang hebat adalah dengan mencintai apa yang kamu lakukan. Jika kamu belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan menyerah." - Steve Jobs
Welcome
TAUTAN INFORMASI PENTING
Kamis, 31 Agustus 2023
Gelis Bucin (gerakan literasi menulis buku cinta yang indah) di sekolah
"Perubahan tidak dapat dimulai
dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba,
jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama."
(- Nadiem Makarim -)
Gerakan literasi sering diterjemahkan masyarakat sebagai gerakan membaca saja, membaca merupakan bagian dari literasi, membaca tidak bisa dilepaskan dari dunia pendidikan. Membaca adalah jalan untuk mendapatkan pengetahuan. Orang bijak mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Jika buku merupakan jendela dunia, membaca adalah kunci untuk membuka jendela dunia tersebut. Literasi memiliki banyak sekali manfaat, di antaranya yaitu dapat menumbuhkembangkan budi pekerti, meningkatkan pengetahuan, mengoptimalkan kerja otak, serta melatih kemampuan berpikir dan menganalisa. Selain itu literasi sejalan dengan AKM dan Kurikulum merdeka, yang mengedepakan perkembangan literasi anak dalam berkecakapan hidup dimasyarakat.
Gerakan literasi di SMP Al Azhar 3 Bandar Lampung
selama ini sebenarnya sudah berjalan terutama pada saat awal kegiatan
pembelajaran tatap muka. Akan tetapi, dengan adanya pandemi, kegiatan literasi
warga SMP Al Azhar 3 Bandar Lampung mengalami kemunduran. Hanya segelintir
siswa dan guru yang masih membudayakan membaca di sela-sela kegiatannya. Siswa
cenderung lebih memilih gawai / androidnya untuk bermai game online jika
dibandingkan untuk membaca. Tentu ini suatu hal yang memprihatinkan dalam dunia
pendidikan, terutama di dunia anak di masa remaja SMP. Seperti kita ketahui
bersama bahwa literasi ini sejalan dengan AKM dan Kurikulum merdeka saat ini,
sebab dalam literasi ini akan melatih murid untuk mempunyai kecakapan hidup
mampu tampil di forum umum atau berani dalam presentasi.
Situasi yang semakin cenderung mengarahkan siswa
menjadi malas menyentuh dan membaca buku, maka disela sela pembelajaran daring
tersampaikan saran dan usul dari siswa akan kejenuhan belajar daring
menggunakan HP, bahkan orang tua siswa pun merasa lelah mendampingi kegiatan daring
yang secara tidak langsung membuat anak anak menjadi malas membaca. Dalam satu
sesi tertentu tersampaiakan suatu kegitan untuk lebih variatif melaksanakan KBM
di sekolah dengan kegiatan kreatifitas siswa. Sehingga CGP melakakukan suatu
kegiatan bersama siswa berbentuk gerakan literasi menulis, yang kemudian siswa
merasa bahwa inilah suatu metode atau cara untuk merubah suatu pandangan bahwa
belajar menggunakan gawai tidak sepenuh baik. Dengan rasa antusia dan merasakan
pilihan bahkan siswa merasa kegiatan ini adalah milik mereka, tentu saja
membuat kegiatan ini menjadi suatu pilihan diantara kegiatan inovasi dalam
belajar di sekolah.
Untuk melancarkan kegiatan ini, tidak luput pula
dari memanfaatkan tujuh aset yang ada, sebagai contoh memanfaatkan fasilitas
fisik, sosial, politik dan manusia untuk
mengembangkan program gerakan literasi
ini. Di dasari dengan situasi diatas maka tercetus suatu progaram yang berpihak
pada siswa untuk memberikan suatu kebebasan bersuara, memilih dan merasa
memiliki sehingga mampu mengatasi kesenjangan yang ada serta mengatasi dan
menampung aspirasi siswa disekolah, program tersebut diberi nama Gelis
Bucin (gerakan literasi sekolah menulis buku cinta yang indah).
Ø
Tujuan Program Gelis Bucin
Gelis
Bucin (gerakan literasi sekolah
menulis buku cinta yang indah) bertujuan untuk :
v Memberikan
kesempatan pada murid untuk mengembangkan dan menggunakan pola pikir
posiitf dan merasakan emosi positif yang
terarah.
v Membudayakan
gemar menulis dan mebaca di SMP Al Al
Azhar 3 Bandar Lampung sebagai budaya positf.
v Menciptakan
interaksi positif murid terhadap lingkungan sekitar dalam rangka meningkatkan
literasi siswa.
v Menumbuhkembangakan
karakter kemandirian dan kreatifitas siswa dalam literasi menulis dalam bentuk
puisi.
v Mengekspresikan
pemahaman literasi para murid
Ø
Kelengkapan
rencana dalam struktur program
Target dalam rencana kerja pengembangn program
sekolah dalam kegiatan Gelis Bucin yaitu kelas 7-9 SMP Al Azhar 3 Bandar
Lampung. Gelis Bucin adalah program gerakan literasi yang membiasakan murid
untuk membaca dan menulis yang positif di setiap waktu kesempatan yang ada,
baik disela-sela waktu belajar atau dihari pengmenbangan diri siswa. Melalui
kegiatan ini dapat menumbuhkan kecintaan murid untuk mebaca dan menulis hal
positif, mampu melatih siswa membuat dan menuangkan gagasan/ide dalam bentuk
karya tulis/karya literasi sehingga berdampak pada peningkatan prestasi
akademik dan non akademik.
Potensi tantangan dalam pelaksanaan porgram Geli
Bucin yaitu kurangnya minat murid dalam membaca dan menulis. Dengan membaca dan
menulis murid dapat memenukan wawasan baru serta mampu menemukan solusi sendiri
terhadap pemasalahn belajarnya.
Rencana solusi untuk menghadapi tantangan tersebut
adalah dengan meberikan motivasi kepada murid, menyediakan berbagai buku bacaan
yang menarik. Selain itu murid diberikan
pemahaman bahwa buku adalah gudang ilmu pengetahuan dengan membacanya adalah
kuncinya.
Ø Kemitraan dan keterlibatan komunitas
Sumber daya aset yang digunakan dalam program Gelis Bucin adalah
Modal manusia (murid, guru
kepala sekolah) Modal sosial (kolaborasi dengan warga sekolah), modal fisik
(perpustakaan, pojok baca, halaman sekolah dan lain-lain), mdoal finasial (dana
operasional untuk pengadaan buku cbacaan dan sumber lain)
Program Gelis Bucin merupaka salah satu program yang berdampak positif bagi murid, yaitu dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan murid/student agency dengan cara memberikan kesempatan bagi murid umtuk mengemukakan suara/voice, diberikan suatu pilihan/choice serta ditanamkan dan ditumbuhkan rasa kepemilikan/ownwership. Sebagai pemeran utama dalam program ini adalah murid.
Ø Rencana Evaluasi Program
Program Gelis
Bucin merupakan suatu program yang diharapkan membawa dampak postif pada murid.
Program ini terdapat beberapa karakteristik lingkungan yang ingin dikembangkan
untuk menumbuhkembangkan kepemimpinan murid/student agency.
Pengelolaan program ini dapat dilakukan dengan
menggunakan BAGJA (buat pertanyaa, ambil pelajaran, gali mimpi, jabarkan rencana
dan atur eksekusi). Pada prosesnya murid
diberikan kesempatan untuk mengemukakakn suara, pilihan dan ditanamkan rasa
kepemilikian.
Saat murid dieberikan kesempatan untukmengemukakan
suaranya, mereka dimintai gagasan/ide terakit penataan, pemilihan buku bacaan, termasuk juga pemilihan ruang dan
tata letak fasilitas pendukung lainnya.
Murid menentukan pilihan dalam mengeksplorasi semua
buku bacaan yang belum mereka baca, memilih jenis buku sesuai minat mereka
serta mendesain ruang baca/pojok baca dikelas mereka dengan tema yang dsukai.
Untuk menenamkan rasa kepemilikan murid diajak dan
dilibatkan untuk menata ruang baca/pojok baca literasi dikelas sesuai dengan
keinginan mereka, memajang hasil karya tulis mereka di mading kelas atau
sekolah, agar kegiatan literasi mereka menyenangkan, menanamkan pesan bahwa
ruang baca adalah dunia kita, untuk kita dan milik kita.
Evaluasi program harus dilakukan, yaitu untuk
mengetahui kekurangan dalam pelaksanaan program sehingga dapat dilakukan
perbaikan-perbaikan ke depanya. Linimasa evaluasi program Gelis bucin
dilaksanakan setiap akhir bulan untuk memaksimalkan karya anak.
Sumber data untuk bahan evaluasi adalah observasi
atau kegiatan langsung berdialog dengan murid-murid, rekan guru, kepala sekolah
terkait pelaksanaan program gelis bucin. Selain itu dapat dilakukan melalui
wawancara dengan murid tentang program yang sedang berjalan. Hasil evaluasi
akan didiskusikan dengan rekan guru dan kepala sekolah.
-----Terima
kasih---
Jangan
lupa bahagia
Tergerak
bergerak menggerakkan
Peningkatan Mutu guru mata pelajaran IPS
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu
negara. Untuk menghasilkan generasi yang berkualitas, kurikulum pendidikan
perlu diperbarui dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Salah satu inovasi
terbaru dalam dunia pendidikan Indonesia adalah Kurikulum Merdeka.
![]() |
Pengarahan Ketua MGMP IPS |
Dalam upaya mendukung menghasilkan dan mencetak generasi yang berkualitas, melalu forum guru mata pelajran terus ditingkatkan guna menjawab tantangan kemajuan zaman. Salah satu upaya dalam mendukung hal tersebut adalah berperan aktifnya guru dalam satu komunitas guru di tingkat kota/kabupaten masing-masin, diantaranya adalah giat dalam komunitas MGMP.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Tema Kearifan Lokal
Kearifan lokal bertajuk Sulam Tapis
![]() |
Meyulam kain tapis sesuai pola yang dibuat |
Kearifan
lokal yang dimiliki oleh masing-masing daerah tidaklah sama satu dan yang
lainnya. Setiap peserta didik di masing-masing daerah harus mengetahui jenis
dan keanekaragaman kearifan lokal yang ada di wilayahnya. Hal ini dimaksudkan
agar menumbuhkan rasa cinta siswa akan budaya daerahnya. Selain itu, dengan
mencintai budaya daerah di wilayahnya maka dapat menghalau pengaruh buruk
budaya barat yang dapat menghilangkan jati diri bangsa seperti pada masa
globalisasi sekarang ini. Kearifan lokal keberadaannya sangat dirasakan pada
penerapan nilai-nilai yang menjadi pegangan hidup masyarakat.
Siswa SMP AL
AZHAR 3 Bandarlampung mengemas projek Kurikulum Merdeka dengan menarik melalui praktik
dan pelestarian budaya sulam tapis Lampung di Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(P5). Gelaran itu mengusung tajuk sulam sapis lampung spalga hebat (SUTA
SPABAT)
Kepala Sekolah SMP AL AZHAR 3 Bandarlampung Yusuf Effendi, S. Pd mengatakan, kegiatan itu digelar dalam rangka
persiapan gebyar P5. Kegiatan ini menjadi wadah untuk peserta didik bisa
mengembangkan bakat dan minatnya.
Dalam mata pelajaran IPS yang diampu oleh Pak Aprizal S. Pd, mengatakan
bahwa kaitan P5 dengan mengusung kearifan lokal bertajuk Sulam Tapis merupakan
suatu upaya menanamkan nilai nilai potensi diri, pemberdayaan diri, penongkatan
diri, pemahaman diri serta peran sosial dalam masyarakat. Dengan bertema kearifan lokal ini memberikan
warna tersendiri dalam dunia pendidikan di pasca pendemi ini.
![]() |
Membuat pola sulam |
Melalui projek ini, siswa
mendapatkan kesempatan untuk belajar dalam situasi yang tidak formal, struktur
belajar yang lebih fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan
terlibat langsung dengan lingkungan sekitar. Dengan begitu, berbagai kompetensi
yang mereka miliki akan lebih terasah.
#belajarjurnalistik
#gurupenggerak
#gurubergerakIndonesiahebat
#guruberkaryauntuknegeri
#gurumenulis
#literasinumerasi
Sejarah Sulam Tapis Lampung
![]() |
ragam hias motif tapis lampung |
Sejarah Tapis Sejak Masa Pra-Sejarah
Sejarah mencatat bahwa masyarakat Lampung telah mengenal tenun Pelepai dan
Nampan sejak abad ke-2 SM. (menurut Van der Hoop = sejarawan asal Belanda).
Sejarah juga mencatat bahwa Tapis Lampung telah disebutkan dalam prasasti Raja
Balitung (Abad ke-9 M.) sebagai barang yang dihadiahkan. Dalam hal ini dapat
disimpulkan bahwa Tapis sejak jaman dahulu merupakan barang mahal, karena pada
dasarnya barang yang dihadiahkan adalah barang yg memiliki nilai-nilai
tertentu. Bersamaan pada abad tersebut kain songket telah berkembang di
lingkungan Kerajaan Sriwijaya, dimana kain songket telah ada sejak jaman
Kerajaan Malayu (Abad ke-5 M).
Penggunaan benang emas dalam budaya tenun Indonesia merupakan hasil kontak
dagang dengan bangsa China sebagai penemu benang emas sejak Masa Sebelum
Masehi.
Sejarah mencatat pula, bahwa Bangsa Lampung telah melakukan kontak dagang
dengan Bangsa China sejak Abad ke-5 M, ketika Kerajaan P'o-Huang (dapat dieja
"Bawang" yang berarti Rawa dalam Bahasa Lampung) mengirimkan
utusannya ke Negeri China pada Tahun 449 M. dengan membawa Upeti dan 41 jenis
barang dari P'o-Huang yang diperdagangkan ke China (kitab Liu Sung Shu, 420-479
M.). Bahkan berdasarkan temuan keramik China masa Dinasti Han (203-220 M),
mengindikasikan bahwa perdagangan antara Bangsa Lampung Kuno dengan China telah
berlangsung sejak awal Abad Ke-3 M.
Penggunaan benang emas dan kapas dalam tradisi tenun Lampung merupakan
kelanjutan dari teradisi menenun sejak jaman Perunggu atau Perundagian (antara
3000 - 1500 SM). Ini dapat dilihat dari ragam motif pada kain-kain tapis kuno,
kain inuh dan kain bidak yang bergaya Neolitikum, seperti: pucuk rebung,
meander, manusia, pohon hayat, sulur, binatang dll. Yang juga terdapat pada
nekara dan bejana perunggu, serta pecahan-pecahan gerabah Neolitikum.
Sebelum mengenal kapas dari bangsa China dan India, masyarakat Lampung seperti
juga masyarakat purba lainnya di dunia telah memanfaatkan kulit kayu (kulit
kayu tangkil), serat pisang, serat pandan, dll. untuk dipintal menjadi benang
sebagai bahan dasar kain tenun.
Motif pada Kain Tapis
Sebaliknya, motif untuk acara adat pernikahan,
kain tapis yang dikenakan sang pengantin antara lain Tapis Jung Sarat, Raja
Tunggal, Dewasano, Raja Medal, Limar Sekebar, Ratu Tulang Bawang, dan Cucuk
Semako. Selanjutnya, para penari cangget (tarian menyambut tamu)
tapis yang digunakan memiliki motif Tapis Balak, Bintang Perak, Pucung Rebung,
Kibang, dan Lawek Linau. Semua motif sudah memiliki derajat penggunaan,
sehingga jika salah menggunakannya akan digenakan sanksi adat.
Umumnya, kain tapis memiliki motif yang
menyuguhkan tema kehidupan dan lingkungan, sehingga lebih sering dijumpai motif
flora dan fauna. Contohnya, Tapis Cucuk Andak mengangkat motif dengan tema
kehidupan rumah tangga. Tapis yang menggunakan flora sebagai motifnya adalah
tapis peminggir (pesisir).
Makna Simbolik Kain Tapis
Kain tapis biasanya dikenakan pada acara resmi
di Lampung, seperti pengambilan gelar, keagamaan, hingga ritual-ritual
adat. Kain tapis juga termasuk perangkat dan dan bagian dari pusaka
keluarga. Kain tapis mampu mencegah adanya kotoran luar sehingga masyarakat
menganggap kain tapis sebagai lambang kesucian. Dilihat dari motif, kain tapis
juga menunjukkan status sosial penggunanya. Motif dan warna kain dasar
dipercaya sebagai cerminan kebesaran Sang Pencipta, jika dilihat secara utuh.
Awalnya, kain tapis bermotif kapal didesain
untuk menghormati leluhur sebagai gambaran kehidupan manusia dari awal hingga
akhirnya meninggal. Penggunaan kain tapis awalnya hanya untuk acara keagamaan
saja. Simbol-simbol pada kain tapis diartikan sebagai penghubung dari berbagai
makna pelaksanaan upacara adat di sepanjang kehidupan manusia. Dalam upacara
adat, kain tapis sebagai pelengkap yang menggambarkan kesucian dan keagungan
sebuah upacara adat.
Kain tapis juga menjadi sumber ekonomi bagi
masyarakat Lampung, namun harus tetap hati-hati dan tetap berada dalam aspek
lokalitasnya. Pengerjaan kain tapis, memerlukan ketekunan, ketlitian dan
kesabaran, sehingga terwujudlah kain tenun tapis yang indah dan kaya makna.
Adanya kerja sama yang baik dapat mempersingkat proses pembuatan kain tapis.
Bahan dan Alat Tenun Tapis Lampung
Kain tapis Lampung merupakan kerajinan tenun
masyarakat Lampung yang dibuat dengan benang katun dan benang emas. Benang
katun berasal dari tanaman kapas dan digunakan dalam pembuatan kain tapis,
sedangkan benang emas digunakan dalam membuat ragam motif pada tapis dengan
sistem sulam. Tahun 1950, para pengrajin tapis menggunakan bahan-bahan dari
hasil olahannya sendiri, khususnya bahan tenun.
Bahan-bahan dasar kain tenun tapis Lampung
adalah tanaman kapas untuk membuat benang, kepompong ulat sutera sebagai sumber
pembuatan benang sutera, lilin sarang lebah untuk meregangkan benang, tanaman
akar serai wangi untuk pengawet benang, dan penggunaan daun sirih untuk membuat
warna kain tidak luntur.
Pewarna kain tapis terbuat dari pewarna alami
yang berasal dari tanaman yang terdiri dari buah pinang muda, daun pacar, kulit
kayu kejal (warna merah), kulit kayu salam dan kulit kayu rambutan (warna
hitam), kulit kayu mahoni atau kulit kayu durian (warna coklat), buah deduku
atau daun talom (warna biru), dan kunyit serta kapur sirih (warna kuning).
Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan
tenun tapis yaitu sesang, alat untuk menyusun benang sebelum dipasang pada alat
tenun. Mattakh merupakan alat untuk menenun kain tapis. Mattakh memiliki
beberapa bagian yaitu terikan, cacap, belida, kusuran, apik, guyun, ijan atau
penekan, sekeli, terupong atau teropong, amben, dan tekang.
Proses Pembuatan Kain Tapis
Tahapan pembuatan kain tapis Lampung terdiri
dari 4 metode, yaitu pembuatan benang, pewarnaan benang, perajutan benang, dan
penyulaman benang untuk membuat motif pada kain tapis. Pembuatan kain tapis
diawali dengan pemintalan kapas menjadi benang katun dan pemintalan kepompong
ulat sutera menjadi benang emas. Selanjutnya, benang-benang tersebut melalui
proses pengawetan dengan merendam dalam air yang sudah ditambahkan daun sirih
wangi.
Tahapan berikutnya adalah pewarnaan benang dengan
menggunakan bahan-bahan alami. Setelah warna benang dipilih dengan sesuai
keinginan, benang direndam kembali dalam air yang dicampur daun sirih.
Perendaman bertujuan agar warna benang tidak mudah luntur.
Selanjutnya, membuat benang menjadi kain dengan
cara dirajut. Setelah kain jadi, tahapan yang paling penting adalah permbuatan
motif yang diadaptasi dari alam sekitar, yakni flora dan fauna menggunakan
benang-benang berwarna. Penyulaman motif disulam menggunakan sistem cucuk
dengan benang emas dan perak. Apabila penyulaman benang sudah selesai
dikerjakan, maka kain tapis sudah selesai dibuat dan siap dikenakan.
Perkembangan teknologi menjadikan kain tapis
kini dapat disulam dengan mesin bordir, tidak lagi secara tradisional
menggunakan tangan. Kendati demikian, penyulaman tapis dengan teknik-teknik
tradisional masih tetap dipertahankan. Pembuatan kain tapis membutuhkan waktu
berminggu, bahkan hingga berbulan-bulan. Tak heran, harga kain tapis dapat
mencapai puluhan juta rupiah. Harga bervariasi tergantung kerumitan motif yang
dibuat. Bentuk kerajinan tapis yang dipasarkan antara lain sarung, hiasan
dinding, taplak meja, tas, dan sebagainya.
Sejarah kain tapis Lampung | blog sauted
Sejarah Kain Tapis Lampung | (wordpress.com)
Kain Tapis, Kemegahan Warisan Kriya Tekstil Tradisional Lampung - Indonesia Kaya
Rabu, 30 Agustus 2023
P10 Kondisi Alam dan Penduduk Negara Mesir
![]() |
Sphinx Patung berkepala manusia dan berbadan singa di mesir sebagai lambang sosok Firaun yang memiliki badan perkasa seperti singa dan pikiran cerdas seperti manusia |
Judul /
Tema
Negara Mesir
Identitas
Mata
Pelajaran : IPS
Kelas/Fase : Kelas 9
Materi :
Negara Mesir
Pertemuan
ke : 1
dari 1 (tatap muka ke 10)
Guru
Pengampu : Aprizal
Waktu
Pembelajaran : Rabu 9A JP ke 9-10
KD
3.1 Menelaah perubahan keruangan dan
interaksi antar ruang negara-negara Asia dan benua lainnya yang diakibatkan
faktor alam, manusia dan pengaruhnya terhadap keberlangsungan
kehidupan manusia dalam ekonomi, sosial, pendidikan dan politik.
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem
based Learning (PBL) peserta didik diharapkan dapat mengamati
permasalahan, menganalisis, menuliskan penyelesaian, dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas tentang
:
·
Letak negara Mesir secara
astronomis dan geografis.
·
Keadaan fisik negara Mesir.
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, wassholaatu
wassalaamu ‘alaa asyroofil anbiyaa-i wal mursaliin, nabiyyinaa wahabiibinaa
muhammadin, wa’ala alihi washahbihi aj’ma’iin,wa mantabi’ahum biihsanin ilaa
yaumiddin, Amma ba’du.
Apersepsi
Alhamdulillah hari ini, kita bisa bertemu
kembali dalam pelajaran IPS.
Semoga dalam proses pembelajaran kita diberi
kemudahan dalam pemahaman. aamiin.
Sebelum kita memasuki materi hari ini, masih
ingatkah kalian tentang Australia. Australia adalah satu satunya negara yang
menghiasi dan menghuni benua Australia lho..
Hewan endemik khasnya adalah Kangguru, dengan
suku aslinya Aborigin serta senjata tradisionalnya adalah Boomerang. Tentu saja Austrlia memilik pada pasir dan
cuaca yang ekstrim begitu juga negara Mesir yang tercata negara maju di benua
Afrika.
Anak-anakku, pada kesempatan kali ini kaitan
materi tersebut akan kita bahas dalam materi pertemuan kali ini dengan negara Mesir….
Materi
Pembelajaran
Mesir terletak pada 25ºBT- 36ºBT dan
22ºLU–32ºLU.. Secara geografis, Mesir terletak di Afrika Utara dengan posisi
sebagian negaranya menghadap Laut Mediterania dan Laut Merah. Negara ini
berbatasan di utara dengan Laut Mediterania, di sebelah barat dengan Libya, di
sebelah selatan berbatasan dengan Sudan, dan di sebelah timur dengan Laut
Merah. Luas wilayah mencapai 1.500.000 km².
Mesir memiliki Terusan Suez diresmikan
pada tahun 1869 dan dibangun atas prakarsa seorang insinyur Perancis bernama
Ferdinand Vicomte de Lesseps. Terusan tersebut menghubungkan Pelabuhan Said di
Laut Tengah dengan Suez di Laut Merah. Sebelum ada terusan ini, transportasi
dilakukan dengan memindahkan barang dari kapal ke kendaraan darat dari Laut
Tengah ke Laut Merah.
Posisi Mesir menjadi sangat penting karena adanya sebuah terusan yaitu Terusan Suez. Terusan tersebut memperpendek jarak dari Eropa ke negaranegara Asia dan Australia atau sebaliknya. Sebelum adanya terusan tersebut, perjalanan laut dari Eropa ke negara-negara Asia dan Australia atau sebaliknya harus mengelilingi Afrika melewati pantai barat Afrika dan lautan di selatan Afrika. Jarak tersebut tentu sangat jauh dan memerlukan waktu yang lama. Berikut ini beberapa data penting mengenai negara Mesir.
P10 Sosialisasi dalam Masyarakat
Judul /
Tema
Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral
![]() |
Manusia sebagai mahluk sosial dan ekonomi yang bermoral akan saling berinteraksi terhadap sesama dalam memenuhi kebutuhan sebagai homo socialis |
Identitas
Mata
Pelajaran : IPS
Kelas/Fase : Fase D kelas 7
Materi :
Manusia
sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi
Pertemuan ke : 1
dari 2
Guru
Pengampu : Aprizal
Waktu
Pembelajaran : Rabu JP ke 4-5
di 7B dan 67 di 7A
CP
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami dan memiliki kesadaran
akan keberadaan diri serta mampu berinteraksi dengan lingkungan terdekatnya. Ia mampu menganalisis
hubungan antara kondisi geografis daerah dengan karakteristik masyarakat
dan memahami potensi sumber daya alam
serta kaitannya dengan mitigasi kebencanaan . Ia juga mampu menganalisis
hubungan antara keragaman kondisi geografis nusantara terhadap pembentukan
kemajemukan budaya. Ia mampu memahami bagaimana masyarakat saling berupaya untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia mampu menganalisis peran pemerintah dan
masyarakat dalam mendorong pertumbuhan perekonomian.
Peserta didik juga mampu memahami
dan memiliki kesadaran terhadap perubahan sosial yang sedang terjadi di era
kontemporer. Ia dapat menganalisis perkembangan ekonomi di era digital. Peserta
didik memahami tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi negara maju.
Ia menyadari perannya sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dan dunia di
tengah isu-isu regional dan global yang sedang terjadi dan ikut memberikan
kontribusi yang positif
Tujuan Pembelajaran
Melalui
pemahaman dan penyampaian materi melalui blog ini sebagai bahan literasi
pendukung, peserta didik dapat menjelaskan hakikat manusia
sebagai mahluk sosial dan ekonomi yang bermoral dengan
baik serta mempresentasikan di depan kelas menggunakan Canvas, PPT atau
video/mind map atau karya lain sesuai dengan diferensiasi gaya belajar siswa.
Assalamu'alaikum
Wr.Wb.
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillaahi
robbil ‘aalamiin, wassholaatu wassalaamu ‘alaa asyroofil anbiyaa-i wal
mursaliin, nabiyyinaa wahabiibinaa muhammadin, wa’ala alihi washahbihi
aj’ma’iin,wa mantabi’ahum biihsanin ilaa yaumiddin, Amma ba’du.
Apersepsi
Alhamdulillah hari ini,
kita bisa bertemu kembali dalam pelajaran IPS.
Semoga dalam proses
pembelajaran kita diberi kemudahan dalam pemahaman. aamiin.
Sebelum kita memasuki
materi hari ini, masih ingatkah kalian tentang Sejarah
lisan. Budaya
tradisi lisan sudah diturunkan dari masa lalu oleh nenek moyang. Cerita rakyat
mulanya tidak dibuat untuk anak-anak. Namun, pada abad ke-19, cerita rakyat
dibuat untuk bahan pendidikan bagi anak-anak. Tentu saja kebudayaan ini
memiliki suatu tujuan dan perkembangan yang baik untuk manusia sebagai mahluk sosial dan ekonomi yang bermoral di abad 19
sesuai dengan perkembangan pendidik di era tersebut.
Saat ini kita akan menyambung materi selanjutnya yaitu Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang
bermoral.
Yuksss simak yaaa
Materi
Inti
Kids…
Sekarang
kita akan membahas materi terakit hal diatas, Manusia sebagai Makhluk Sosial dan
Ekonomi yang bermoral,
simaks yaaaa.
A. Manusia sebagai Makhluk
Sosial
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial. Artinya,
manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dan membutuhkan bantuan
orang lain. Hal tersebut dikarenakan setiap manusia memiliki keterbatasan dalam
memenuhi kebutuhannya, sehingga harus melakukan kerja sama dengan orang lain.
Manusia sebagai makhluk sosial (homo socialis) yang bermoral berarti bahwa
manusia merupakan makhluk bermasyarakat yang wajib untuk mematuhi nilai-nilai,
norma, dan juga budaya, serta dapat menjunjung tinggi kerja sama. Dengan
demikian, manusia pada hakikatnya senang untuk bekerja sama dengan manusia yang
lainnya.
Adapun ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial
yang bermoral,
sebagai berikut:
ü
Berusaha untuk melaksanakan pengendalian diri atau inhibisi.
Sebagai contoh, yaitu: Tidak bermain pada waktu
jam pelajaran sedang berlangsung Memperhatikan guru pada saat menjelaskan
Datang ke sekolah tepat pada waktunya.
ü Berusaha menjalankan
serta senang bekerja sama dan saling tolong-menolong dengan sesama anggota
masyarakat.
Sebagai contoh adalah:
Menjaga kebersihan di lingkungan mana pun
B. Manusia sebagai
Makhluk Ekonomi yang Bermoral
Sebagai makhluk ekonomi
yang bermoral, manusia setidaknya mempunyai ciri-ciri:
ü
Melakukan tindakan yang rasional
ü
Fokus terhadap pemenuhan kebutuhan bagi
kepentingan diri sendiri, tanpa
mengabaikan
norma / nilai / aturan yang berlaku di masyarakat
ü
Pengambilan keputusan dalam rangka memenuhi
kebutuhan sesuai dengan tujuan
ü
Sulit untuk merasakan puas
ü
Terdapat preferensi pribadi untuk menentukan
kegiatan pemenuhan kebutuhan
Evaluasi
1. Jelaskan hakikat mahluk sosial yang kamu fahami sesuai dengan lingkungan
tempat tinggalmu?
2. Jelaskan
minimal 4 contoh hakikat manusia ekonomi dilingkungan tempat tinggal mu?
Resume /
Refleksi guru dan siswa ?
Kesimpulannya, manusia sebagai makhluk sosial
dan ekonomi yang bermoral memiliki ciri khas dalam interaksi sosial kompleks
dan partisipasi dalam aktivitas ekonomi. Kemampuan mereka untuk membentuk
hubungan, menciptakan sistem ekonomi, dan bertindak secara moral menjadikan
mereka agen yang berpengaruh dalam pembentukan masyarakat yang berfungsi dan
berkelanjutan.