Welcome

<< IPS Papi Ijal>> << SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA >>

Sabtu, 05 Agustus 2023

3.1.a.9. Aksi Nyata - Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

 

Tujuan Pembelajaran Khusus : CGP dapat mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah

 

Sahabat guru hebat,

Aksi nyata ini dilakukan untuk mewujudkan arti dari pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Dalam kegiatan diawali dengan demonstrasi kontekstual pada modul 3.1 dengan mengeksplorasi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Saya sebagai calon guru pengerak (CGP) diminta untuk membuat portofolio digital tindakan nyata. Portofolio yang dibuat disusun dengan menggunakan metode berpikir 4P, yaitu peristiwa, perasaan, pembelajaran dan Perubahan/ Penerapan ke depan.

 

Sahabat guru hebat,

 

          I.       PERISTIWA ( FACTS) 

Pengambilan keputusan merupakan satu bagian dari kegiatan yang tidak terpisahkan dari SMP Al azhar 3, baik itu oleh Kepala sekolah, maupun guru.  Secara faktual menunjukkan bahwa masih ada guru yang belum memahami perbedaan antara bujukan moral dan dilema etika. Terlebih lagi banyak yang belum memahami langkah yang tepat dalam mengambil keputusan. Ada pula beberapa keputusan yang diambil termasuk dalam kategori tidak adil atau tidak mengakomodir berbagai pihak. Sangat diperlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman warga sekolah mengenai pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Dengan memahami kondisi tersebut, saya pun berusaha menyusun langkah strategis.

 

v  Pertama, berkoordinasi dan Sosialisasi bersama kepala sekolah

Dalam melakukan aksi nyata  ini sebagai bentuk tugas dan tanggung jawab saya sebagai seorang guru terhadap kepala sekolah sebagai pimpinan. Hasil dari aksi nyata tersebut merupakan adanya dukungan dari Kepala Sekolah untuk melaksanakan rangkaian aksi nyata pengambilan keputusan.

 

v  Kedua, analisis terhadap kasus terkini di sekolah

(bersama guru BK dan siswa terkait permasalahan pembelajaran)

Analisa masalah merupakan cara untuk menguatkan pemahaman tentang pengambilan keputusan, hal ini membutuhkan penguatan secara langsung di sekolah. Hasil dari kegiatan aksi ini adalah tersusunnya analisis kasus yang terjadi di sekolah yaitu pengambilan keputusan yang kurang terakomodasi dalam mendapatkan kepuasan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa agar lebih giat sekolah/belajar, dan juga mensinkronkan dengan guru BK sebagai wadah dalam pelayanan konseling siswa yang kurang antusias atau malas sekolah. Dalam analisis ini, saya berusaha menggali informasi dari kedua belah pihak yaitu siswa dan BK dalam waktu yang berlainan dengan harapan dapat terselesaikan masalah yang ada dengan pengambilan keputusan yang baik dan benar dengan menggunakan pertanyaan berbobot.

 

v  Ketiga, Menyusun Materi Diseminasi / pengimbasan di sekolah bersama rekan sejawat dan komunitas

 Kegiatan ini saya lakukan untuk diseminasi/pengimbasan, materi dibuat dengan sederhana yang  merupakan ringkasan materi modul 3.1. Studi kasus dalam materi akan saya sesuaikan dengan kasus nyata yang ada di sekolah saya. Dengan tujuan  agar materi lebih dekat dan memberikan kemudahan kepada rekan sejawat untuk menjalani proses belajarnya. Hasil aksi ini adalah tercipta dan tersusunnya materi diseminasi terkait pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah.

 

v  Keempat, Melakukan Transfer Pengetahuan dalam mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah

Langkah awal, saya akan melakukan diseminasi/pengimbasan materi terhadap komunitas pendidikan yang ada disekitar saya. Tujuannya adalah untuk memudahkan koordinasi dengan rekan sejawat. Hasil dari aksi nyata ini adalah meningkatnya pemahaman dan keterampilan rekan sejawat dan komunitas pendidikan dalam pengambilan keputusan.

 

v  kelima, melakukan pendampingan terkait dengan perkembangan pembelajaran di sekolah 

Kegiatan ini dilakukan karena ada teman sejawat yang sulit mengondisikan kelasnya ketika saya perhatikan dari luar kelas, awalnya saya merasa ragu untuk berkomunikasi dengan beliau karena takut dirasa mencampuri model pembelajaran yang dilakukannya dan akhirnya timbul perasaan tidak mengenakkan sehingga muncul dilema pada saya. Akhirnya saya mengambil keputusan dengan memberanikan diri saya ajak rekan saya tersebut untuk membahas tentang apa yang terjadi di kelas tadi dengan pertimbangan pembelajaran selanjutnya lebih baik dari apa yang terjadi saat di kelas tadi.

 

Yang saya lakukan pertama kali yaitu saya mencoba menggali informasi yang terjadi, ternyata dari informasi yang didapatkan pembelajaran yang dilakukannya masih hanya terbatas media powerpoint saja. Akhirnya saya mencoba menggali potensi kompetensi yang telah dipunyai, ternyata rekan saya pernah mengikuti pelatihan pembuatan media menggunakan office 365, videoscrabe, dan media canva serta dia mempunyai pentabs yang dipakai saat pembelajaran daring. Sehingga saya mencoba memberikan umpan balik terkait implementasi hal tersebut ke pembelajaran.

 

Dari sini dia berkomitmen akan menggunakan kompetensi dia secara maksimal dan menggunakan media pentabs saat pembelajaran sehingga powerpoint yang dipakai bisa lebih interaktif dan kelas tidak membosankan.

 

        II.       PERASAAN ( FEELINGS )

Melakukan aksi nyata modul 3.1. Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran pertama yang saya pikir akan sulit. Apalagi saat membuka komunikasi awal terkait pelaksanaan kegiatan. Melalui kolaborasi, tindakan nyata dapat dilaksanakan dengan baik. Saat melaksanakan perasaan saya lebih lega dan tenang karena sudah terencana. Setelah berakhirnya aksi nyata, saya juga merasa senang saat ditantang untuk mempertahankan dan meningkatkan pemahaman diri dan teman sejawat mengenai pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.

 

      III.       PEMBELAJARAN ( FINDINGS)

Banyak pelajaran baru dalam perubahan yang telah saya lakukan. Pembelajaran yang berkaitan dengan diri sendiri dan orang lain. Salah satu pelajaran/praktik baik untuk diri sendiri adalah bahwa awal yang baik untuk perubahan adalah kolaborasi. Dari kolaborasi, kita belajar menyamakan persepsi dengan menyusun tahapan-tahapan perubahan. Praktik baik  lainnya adalah terkait dengan langkah strategis ketika muncul kendala dari rencana yang telah disusun. Hambatan di luar sana menyebabkan rencana berubah, Oleh karena itu penting untuk mempersiapkan alternatif strategi dalam pelaksanaan tindakan nyata. Semua dukungan dari teman sejawat sangat mempengaruhi dari kesuksesan rencana yang dibuat.

 

      IV.       PENERAPAN KE DEPAN ( FUTURE )

Sebuah perubahan nyata pada diri sendiri, yaitu ketika semangat dalam mempererat kerjasama dalam bentuk kolaborasi bersama orang lain dalam membentuk pembelajaran yang baik. Hal ini penting dalam kaitannya dengan implementasi tindakan perubahan di masa depan. Selain itu, peningkatan rasa optimisme tentang kompetensi diri dalam pengambilan keputusan. Hal ini sangat akan berdampak nyata pada keputusan yang dibuat di masa depan mengenai peran dari pemimpin pembelajaran. Perubahan lainnya yang timbul yaitu tumbuhnya komitmen untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik di sekolah.

 

Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran harus dipersiapkan dengan baik. Harapannya, hal-hal kecil yang dilakukan dapat membawa perubahan besar ke arah yang lebih baik di masa depan

Tidak ada komentar: