Tujuan Pembelajaran Khusus
: CGP dapat mempraktikkan proses pengambilan
keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah
Sahabat
guru hebat,
Aksi
nyata ini dilakukan untuk mewujudkan arti dari pengambilan keputusan sebagai
pemimpin pembelajaran. Dalam kegiatan diawali dengan demonstrasi kontekstual
pada modul 3.1 dengan mengeksplorasi pengambilan keputusan sebagai pemimpin
pembelajaran. Saya sebagai calon guru pengerak (CGP) diminta untuk membuat
portofolio digital tindakan nyata. Portofolio yang dibuat disusun dengan
menggunakan metode berpikir 4P, yaitu peristiwa, perasaan, pembelajaran dan
Perubahan/ Penerapan ke depan.
Sahabat
guru hebat,
I.
PERISTIWA ( FACTS)
Pengambilan
keputusan merupakan satu bagian dari kegiatan yang tidak terpisahkan dari SMP Al
azhar 3, baik itu oleh Kepala sekolah, maupun guru. Secara faktual menunjukkan bahwa masih ada
guru yang belum memahami perbedaan antara bujukan moral dan dilema etika. Terlebih
lagi banyak yang belum memahami langkah yang tepat dalam mengambil keputusan. Ada
pula beberapa keputusan yang diambil termasuk dalam kategori tidak adil atau
tidak mengakomodir berbagai pihak. Sangat diperlukan upaya untuk meningkatkan
pemahaman warga sekolah mengenai pengambilan keputusan sebagai pemimpin
pembelajaran. Dengan memahami kondisi tersebut, saya pun berusaha menyusun
langkah strategis.
v
Pertama, berkoordinasi dan Sosialisasi
bersama kepala sekolah
Dalam
melakukan aksi nyata ini sebagai bentuk
tugas dan tanggung jawab saya sebagai seorang guru terhadap kepala sekolah
sebagai pimpinan. Hasil dari aksi nyata tersebut merupakan adanya dukungan dari
Kepala Sekolah untuk melaksanakan rangkaian aksi nyata pengambilan keputusan.
v
Kedua, analisis terhadap kasus terkini di
sekolah
(bersama
guru BK dan siswa terkait permasalahan pembelajaran)
Analisa
masalah merupakan cara untuk menguatkan pemahaman tentang pengambilan keputusan,
hal ini membutuhkan penguatan secara langsung di sekolah. Hasil dari kegiatan
aksi ini adalah tersusunnya analisis kasus yang terjadi di sekolah yaitu
pengambilan keputusan yang kurang terakomodasi dalam mendapatkan kepuasan
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa agar lebih giat sekolah/belajar,
dan juga mensinkronkan dengan guru BK sebagai wadah dalam pelayanan konseling
siswa yang kurang antusias atau malas sekolah. Dalam analisis ini, saya
berusaha menggali informasi dari kedua belah pihak yaitu siswa dan BK dalam
waktu yang berlainan dengan harapan dapat terselesaikan masalah yang ada dengan
pengambilan keputusan yang baik dan benar dengan menggunakan pertanyaan
berbobot.
v
Ketiga, Menyusun Materi Diseminasi /
pengimbasan di sekolah bersama rekan sejawat dan komunitas
Kegiatan ini saya
lakukan untuk diseminasi/pengimbasan, materi dibuat dengan sederhana yang merupakan ringkasan materi modul 3.1. Studi
kasus dalam materi akan saya sesuaikan dengan kasus nyata yang ada di sekolah
saya. Dengan tujuan agar materi lebih
dekat dan memberikan kemudahan kepada rekan sejawat untuk menjalani proses
belajarnya. Hasil aksi ini adalah tercipta dan tersusunnya materi diseminasi
terkait pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah.
v Keempat,
Melakukan Transfer Pengetahuan dalam mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan
pengujian keputusan di sekolah
Langkah
awal, saya akan melakukan diseminasi/pengimbasan materi terhadap komunitas
pendidikan yang ada disekitar saya. Tujuannya adalah untuk memudahkan koordinasi
dengan rekan sejawat. Hasil dari aksi nyata ini adalah meningkatnya pemahaman
dan keterampilan rekan sejawat dan komunitas pendidikan dalam pengambilan
keputusan.
v
kelima, melakukan pendampingan terkait
dengan perkembangan pembelajaran di sekolah
Kegiatan
ini dilakukan karena ada teman sejawat yang sulit mengondisikan kelasnya ketika
saya perhatikan dari luar kelas, awalnya saya merasa ragu untuk berkomunikasi
dengan beliau karena takut dirasa mencampuri model pembelajaran yang
dilakukannya dan akhirnya timbul perasaan tidak mengenakkan sehingga muncul
dilema pada saya. Akhirnya saya mengambil keputusan dengan memberanikan diri
saya ajak rekan saya tersebut untuk membahas tentang apa yang terjadi di kelas
tadi dengan pertimbangan pembelajaran selanjutnya lebih baik dari apa yang
terjadi saat di kelas tadi.
Yang
saya lakukan pertama kali yaitu saya mencoba menggali informasi yang terjadi,
ternyata dari informasi yang didapatkan pembelajaran yang dilakukannya masih
hanya terbatas media powerpoint saja. Akhirnya saya mencoba menggali potensi
kompetensi yang telah dipunyai, ternyata rekan saya pernah mengikuti pelatihan
pembuatan media menggunakan office 365, videoscrabe, dan media canva serta dia
mempunyai pentabs yang dipakai saat pembelajaran daring. Sehingga saya mencoba
memberikan umpan balik terkait implementasi hal tersebut ke pembelajaran.
Dari
sini dia berkomitmen akan menggunakan kompetensi dia secara maksimal dan
menggunakan media pentabs saat pembelajaran sehingga powerpoint yang dipakai
bisa lebih interaktif dan kelas tidak membosankan.
II.
PERASAAN ( FEELINGS )
Melakukan
aksi nyata modul 3.1. Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran
pertama yang saya pikir akan sulit. Apalagi saat membuka komunikasi awal
terkait pelaksanaan kegiatan. Melalui kolaborasi, tindakan nyata dapat
dilaksanakan dengan baik. Saat melaksanakan perasaan saya lebih lega dan tenang
karena sudah terencana. Setelah berakhirnya aksi nyata, saya juga merasa senang
saat ditantang untuk mempertahankan dan meningkatkan pemahaman diri dan teman
sejawat mengenai pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
III. PEMBELAJARAN
( FINDINGS)
Banyak
pelajaran baru dalam perubahan yang telah saya lakukan. Pembelajaran yang
berkaitan dengan diri sendiri dan orang lain. Salah satu pelajaran/praktik baik
untuk diri sendiri adalah bahwa awal yang baik untuk perubahan adalah
kolaborasi. Dari kolaborasi, kita belajar menyamakan persepsi dengan menyusun
tahapan-tahapan perubahan. Praktik baik
lainnya adalah terkait dengan langkah strategis ketika muncul kendala dari
rencana yang telah disusun. Hambatan di luar sana menyebabkan rencana berubah,
Oleh karena itu penting untuk mempersiapkan alternatif strategi dalam
pelaksanaan tindakan nyata. Semua dukungan dari teman sejawat sangat
mempengaruhi dari kesuksesan rencana yang dibuat.
IV. PENERAPAN
KE DEPAN ( FUTURE )
Sebuah
perubahan nyata pada diri sendiri, yaitu ketika semangat dalam mempererat
kerjasama dalam bentuk kolaborasi bersama orang lain dalam membentuk
pembelajaran yang baik. Hal ini penting dalam kaitannya dengan implementasi
tindakan perubahan di masa depan. Selain itu, peningkatan rasa optimisme
tentang kompetensi diri dalam pengambilan keputusan. Hal ini sangat akan
berdampak nyata pada keputusan yang dibuat di masa depan mengenai peran dari
pemimpin pembelajaran. Perubahan lainnya yang timbul yaitu tumbuhnya komitmen
untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik di sekolah.
Pengambilan
keputusan sebagai pemimpin pembelajaran harus dipersiapkan dengan baik.
Harapannya, hal-hal kecil yang dilakukan dapat membawa perubahan besar ke arah
yang lebih baik di masa depan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar