Kearifan lokal bertajuk Sulam Tapis
![]() |
Meyulam kain tapis sesuai pola yang dibuat |
Kearifan
lokal yang dimiliki oleh masing-masing daerah tidaklah sama satu dan yang
lainnya. Setiap peserta didik di masing-masing daerah harus mengetahui jenis
dan keanekaragaman kearifan lokal yang ada di wilayahnya. Hal ini dimaksudkan
agar menumbuhkan rasa cinta siswa akan budaya daerahnya. Selain itu, dengan
mencintai budaya daerah di wilayahnya maka dapat menghalau pengaruh buruk
budaya barat yang dapat menghilangkan jati diri bangsa seperti pada masa
globalisasi sekarang ini. Kearifan lokal keberadaannya sangat dirasakan pada
penerapan nilai-nilai yang menjadi pegangan hidup masyarakat.
Siswa SMP AL
AZHAR 3 Bandarlampung mengemas projek Kurikulum Merdeka dengan menarik melalui praktik
dan pelestarian budaya sulam tapis Lampung di Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(P5). Gelaran itu mengusung tajuk sulam sapis lampung spalga hebat (SUTA
SPABAT)
Kepala Sekolah SMP AL AZHAR 3 Bandarlampung Yusuf Effendi, S. Pd mengatakan, kegiatan itu digelar dalam rangka
persiapan gebyar P5. Kegiatan ini menjadi wadah untuk peserta didik bisa
mengembangkan bakat dan minatnya.
Dalam mata pelajaran IPS yang diampu oleh Pak Aprizal S. Pd, mengatakan
bahwa kaitan P5 dengan mengusung kearifan lokal bertajuk Sulam Tapis merupakan
suatu upaya menanamkan nilai nilai potensi diri, pemberdayaan diri, penongkatan
diri, pemahaman diri serta peran sosial dalam masyarakat. Dengan bertema kearifan lokal ini memberikan
warna tersendiri dalam dunia pendidikan di pasca pendemi ini.
![]() |
Membuat pola sulam |
Melalui projek ini, siswa
mendapatkan kesempatan untuk belajar dalam situasi yang tidak formal, struktur
belajar yang lebih fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan
terlibat langsung dengan lingkungan sekitar. Dengan begitu, berbagai kompetensi
yang mereka miliki akan lebih terasah.
#belajarjurnalistik
#gurupenggerak
#gurubergerakIndonesiahebat
#guruberkaryauntuknegeri
#gurumenulis
#literasinumerasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar