Welcome

<< Mulai dengan cerita yang menarik>> << SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA >>

Senin, 14 April 2025

Cerita fiksi : Rumah Van Sterlling

 

Bab 1: Bisikan Angin di Bukit Tua

Pak Guru Anton, seorang pria paruh baya dengan kacamata berbingkai tebal dan rambut yang mulai menipis, menunjuk ke arah sebuah siluet bangunan tua yang tampak suram di puncak Bukit Tua. Di sampingnya, delapan murid SMA Harapan Jaya tampak berbisik-bisik penuh rasa ingin tahu. Mereka adalah Casand, si kutu buku yang selalu membawa catatan; Regina, si gadis atletis yang pemberani; Rasha, si sensitif yang mudah merasakan hal-hal aneh; Davie, si jenius teknologi yang selalu membawa gadget; Nabila, si ceria yang selalu berusaha mencairkan suasana; Viskca, si skeptis yang selalu mencari penjelasan logis; Sheza, si artistik yang gemar mengamati detail; dan Tomi, si usil yang suka membuat lelucon.

"Itulah Rumah Van Sterlling," kata Pak Guru Anton dengan suara rendah, seolah takut membangunkan sesuatu yang tertidur lelap. "Konon, rumah itu menyimpan banyak misteri."

Mereka sedang dalam kegiatan outdoor learning mata pelajaran Sejarah. Bukit Tua dipilih karena lokasinya yang menyimpan banyak bangunan bersejarah, termasuk Rumah Van Sterlling yang sudah lama terbengkalai. Menurut cerita yang beredar, rumah itu dulunya milik keluarga Van Sterlling, seorang pedagang kaya raya di zaman kolonial. Namun, setelah kematian seluruh anggota keluarga secara misterius, rumah itu ditinggalkan dan menjadi sarang cerita-cerita menyeramkan.

"Misteri apa saja, Pak?" tanya Nabila dengan mata berbinar.

Pak Guru Anton menghela napas. "Banyak. Ada yang bilang, arwah keluarga Van Sterlling masih bergentayangan. Ada juga yang percaya, harta karun keluarga itu masih tersembunyi di suatu tempat di dalam rumah."

Viskca mendengus pelan. "Hanya cerita usang, Pak. Pasti ada penjelasan logis untuk semua itu."

"Mungkin saja, Viskca," jawab Pak Guru Anton sambil tersenyum tipis. "Tapi kita tidak akan pernah tahu jika tidak mencoba mencari tahu."

Bab 2: Gerbang Berkarat dan Halaman Tak Terawat

Setelah berjalan kaki menanjak selama beberapa menit, mereka tiba di depan gerbang Rumah Van Sterlling. Gerbang besi itu tampak berkarat dan sebagian pintunya sudah roboh. Halaman rumah dipenuhi ilalang tinggi dan semak belukar yang tumbuh liar. Suasana di sekitar rumah terasa sunyi dan mencekam, berbeda dengan keramaian di bawah bukit.

"Wah, seram sekali," bisik Rasha sambil memeluk dirinya sendiri.

"Tapi juga keren!" seru Regina dengan antusias. "Ayo kita masuk!"

Pak Guru Anton mengingatkan mereka untuk tetap berhati-hati dan tidak menyentuh barang-barang di dalam rumah. Mereka kemudian perlahan memasuki halaman melalui celah di gerbang. Langkah kaki mereka menginjak kerikil yang berserakan, menciptakan bunyi berderit yang memecah keheningan.

Sheza, dengan mata seorang seniman, langsung terpukau dengan arsitektur rumah yang masih terlihat megah meski sudah lapuk. Dinding-dindingnya yang tinggi dengan jendela-jendela besar yang pecah, memberikan kesan misterius dan melankolis.

Davie mengeluarkan ponselnya dan mulai memotret sekeliling. "Siapa tahu ada penampakan di fotonya," celetuk Tomi sambil tertawa kecil, membuat Rasha semakin merinding.

Bab 3: Jejak di Ruang Tamu yang Berdebu

Pintu utama rumah ternyata tidak terkunci. Dengan hati-hati, Pak Guru Anton mendorong pintu kayu yang berat itu hingga terbuka. Debu langsung menyeruak keluar, membuat mereka sedikit terbatuk. Ruang tamu di dalamnya tampak luas namun gelap. Furnitur-furnitur tua yang ditutupi kain putih berhamburan di sana-sini, menciptakan siluet aneh yang menakutkan.

Casand langsung mengeluarkan senternya dan menyinari sekeliling ruangan. Di atas meja kayu yang besar, ia menemukan sebuah buku tua dengan sampul kulit yang sudah mengelupas. "Lihat ini!" serunya.

Buku itu ternyata adalah sebuah buku harian. Dengan hati-hati, Pak Guru Anton membuka halaman pertama. Tulisan tangan dengan tinta hitam tampak memenuhi setiap lembar kertas yang sudah menguning.

"Ini pasti buku harian milik salah satu anggota keluarga Van Sterlling," kata Pak Guru Anton. "Mari kita coba membacanya."

Mereka berkumpul mengelilingi buku itu. Tulisan di dalamnya berbahasa Belanda kuno, sehingga hanya Pak Guru Anton yang bisa membacanya dengan lancar. Ia mulai membacakan beberapa bagian yang menarik.

"Tanggal 12 Mei 1935. Ayah semakin sering terlihat gelisah. Ia selalu mengunci diri di ruang kerjanya dan tidak mau diganggu. Ibu juga tampak khawatir. Ada apa sebenarnya?"

"Tanggal 27 Mei 1935. Semalam aku mendengar suara langkah kaki di lorong tengah malam. Padahal semua orang sudah tidur. Siapa itu?"

"Tanggal 5 Juni 1935. Adikku, Clara, sakit demam tinggi. Dokter tidak tahu penyakit apa ini. Kami semua sangat khawatir."

Suasana di ruangan itu menjadi semakin tegang. Mereka semua mendengarkan dengan saksama setiap kata yang dibacakan Pak Guru Anton.

Bab 4: Petunjuk di Ruang Kerja yang Terkunci

Pak Guru Anton melanjutkan membaca beberapa halaman lagi. Buku harian itu menceritakan tentang ketegangan di dalam keluarga Van Sterlling, penyakit misterius yang menimpa anak bungsu mereka, dan perasaan takut yang semakin menghantui setiap anggota keluarga.

"Di halaman terakhir ini tertulis, 'Aku menyembunyikan kunci ruang kerja ayah di tempat yang hanya aku dan dia yang tahu. Mungkin di sanalah jawaban atas semua ini'," kata Pak Guru Anton.

Semua mata langsung tertuju pada sebuah pintu kayu kokoh di sudut ruangan. Pintu itu tampak terkunci rapat. Davie segera menghampiri pintu itu dan memeriksanya dengan teliti.

"Kunci model lama. Sepertinya bisa dibuka dengan alat sederhana," gumam Davie sambil mengeluarkan beberapa alat kecil dari tasnya.

Dengan keahliannya, Davie berhasil membuka kunci pintu itu dalam beberapa menit. Mereka semua menahan napas saat Pak Guru Anton mendorong pintu itu hingga terbuka. Ruang kerja itu tampak lebih berdebu dan gelap dari ruang tamu. Sebuah meja tulis besar mendominasi ruangan, dipenuhi dengan kertas-kertas berserakan, pena bulu, dan botol-botol tinta yang sudah mengering.

Regina menemukan sebuah peta yang terlipat di bawah tumpukan buku. Peta itu tampak kuno dan menggambarkan denah rumah Van Sterlling dengan beberapa tanda silang yang misterius.

"Apa ini?" tanya Regina sambil menunjukkan peta itu kepada yang lain.

Bab 5: Lorong Rahasia dan Bisikan Angin Malam

Mereka mempelajari peta itu dengan seksama. Salah satu tanda silang terletak di dinding belakang ruang kerja. Sheza mencoba menekan beberapa bagian dinding itu, dan tiba-tiba, sebuah bagian dinding bergeser, mengungkapkan sebuah lorong rahasia yang gelap.

"Wow!" seru Tomi dengan mata terbelalak.

Dengan bantuan senter, mereka perlahan memasuki lorong itu. Udara di dalamnya terasa dingin dan pengap. Mereka berjalan menyusuri lorong yang sempit dan berkelok-kelok. Tiba-tiba, mereka mendengar suara bisikan pelan yang seolah memanggil nama mereka.

"Kalian dengar itu?" bisik Rasha ketakutan.

"Itu hanya suara angin, Rasha," kata Viskca mencoba menenangkan. Namun, bahkan ia pun merasa sedikit merinding.

Lorong itu berakhir di sebuah ruangan kecil yang tampak seperti gudang bawah tanah. Di tengah ruangan, mereka melihat sebuah peti kayu tua yang terkunci.

Nabila menemukan sebuah kunci berkarat tergeletak di lantai dekat peti itu. Dengan ragu-ragu, ia mengambil kunci itu dan mencoba membukanya. Ajaibnya, kunci itu pas dan berhasil membuka gembok peti.

Bab 6: Rahasia di Dalam Peti

Dengan jantung berdebar-debar, mereka membuka peti itu. Di dalamnya, mereka menemukan beberapa bundel surat, sebuah kotak perhiasan yang kosong, dan sebuah buku berjilid tebal dengan sampul berwarna merah darah.

Pak Guru Anton mengambil buku itu dengan hati-hati. Di sampulnya terukir tulisan "MEMOAR". Ia membuka halaman pertama dan mulai membaca. Buku itu ternyata adalah memoar milik Johannes Van Sterlling, kepala keluarga tersebut.

Di dalam memoar itu, terungkaplah rahasia kelam keluarga Van Sterlling. Johannes ternyata terlibat dalam praktik bisnis ilegal dan memiliki banyak musuh. Penyakit misterius yang menimpa Clara ternyata bukan penyakit biasa, melainkan sebuah kutukan yang dikirim oleh seseorang yang merasa dirugikan oleh Johannes. Suara langkah kaki yang didengar di malam hari adalah suara Johannes sendiri yang dihantui rasa bersalah dan ketakutan.

Di halaman-halaman terakhir memoar itu, Johannes menulis tentang rencananya untuk melarikan diri bersama keluarganya dan menyembunyikan seluruh kekayaannya di suatu tempat yang aman. Namun, sebelum rencananya terlaksana, ia dan seluruh anggota keluarganya ditemukan meninggal dunia secara misterius.

Bab 7: Cahaya di Ujung Kegelapan

Membaca memoar itu, mereka semua merasa seperti baru saja memecahkan sebuah teka-teki besar. Misteri Rumah Van Sterlling perlahan mulai terkuak.

Tiba-tiba, Davie menyadari sesuatu. Ia melihat kembali peta yang mereka temukan di ruang kerja. Ia membandingkan tanda silang di peta dengan denah gudang bawah tanah.

"Lihat! Ada satu tanda silang yang persis berada di bawah tempat peti ini ditemukan!" seru Davie.

Mereka kembali memeriksa peti itu dengan lebih teliti. Di bagian bawah peti, mereka menemukan sebuah kompartemen tersembunyi. Di dalamnya, mereka menemukan beberapa keping koin emas kuno dan beberapa lembar surat berharga.

"Ini dia! Harta karun keluarga Van Sterlling!" kata Regina dengan nada tak percaya.

Namun, bukan harta karun itu yang membuat mereka merasa lega. Melainkan fakta bahwa mereka telah berhasil mengungkap kebenaran di balik misteri yang selama ini menyelimuti Rumah Van Sterlling.

Saat mereka keluar dari rumah tua itu, matahari sore mulai memancarkan sinarnya yang keemasan. Angin bertiup sepoi-sepoi, membawa serta bisikan-bisikan masa lalu. Mereka meninggalkan Rumah Van Sterlling dengan membawa cerita yang akan mereka kenang selamanya. Mereka telah belajar bahwa di balik setiap bangunan tua yang terbengkalai, tersimpan sejarah dan rahasia yang menunggu untuk diungkap. Dan terkadang, jawaban atas sebuah misteri bisa ditemukan di tempat yang paling tidak terduga.


Disclaimer :

(Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.)

18 komentar:

ailien mengatakan...

Contoh integrasi koersif & sosial

integrasi koersif
1. pelaksanaan ruu tni
2. pemerintah yang menciptakan aturan Tanpa persetujuan masyarakat(contoh: hukum pidana,tindakan penertiban dll)
3. penggunaan gas airmata untuk polisi membubarkan demo


integrasi fungsional
1.suku betawi Dan dulu sunda
2. pedagang sayur Dan petani
3. guru Dan murid

Anonim mengatakan...

Nama : M. Rasya I. K.
Kelas : 8A

integrasi koersif :

- Penetapan peraturan dan undang - undang yang harus dipakai oleh seluruh anggota masyarakat
- Penggunaan kekuatan hukum untuk memastikan keteraturan dan kepatuhan
- Penggunaan gas air mata oleh polisi untuk
menghentikan kerumunan
yang sedang berunjuk rasa

integrasi fungsional :

- Indonesia yang terdiri dari beragam suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi dari setiap suku
- Suku Jawa dan Suku Bugis saling membantu memenuhi kebutuhan hidup pertanian dan kelautan
- Daerah Wonosobo dan Solo saling berintegrasi dalam memenuhi kebutuhan pangan dan kerajinan

Anonim mengatakan...

Nama : wira yudha saputra as
Kelas : 8A

integrasi koersif :

- Penetapan peraturan dan undang - undang yang harus dipakai oleh seluruh anggota masyarakat
- Penggunaan kekuatan hukum untuk memastikan keteraturan dan kepatuhan
- Penggunaan gas air mata oleh polisi untuk
menghentikan kerumunan
yang sedang berunjuk rasa

integrasi fungsional :

- Indonesia yang terdiri dari beragam suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi dari setiap suku
- Suku Jawa dan Suku Bugis saling membantu memenuhi kebutuhan hidup pertanian dan kelautan
- Daerah Wonosobo dan Solo saling berintegrasi dalam memenuhi kebutuhan pangan dan kerajinan

Rafa wistara mengatakan...

Nama : Rafa Wistara Hermansyah Putra

Kelas : 8A

integrasi koersif :

- Penetapan peraturan dan undang - undang yang harus dipakai oleh seluruh anggota masyarakat
- Penggunaan kekuatan hukum untuk memastikan keteraturan dan kepatuhan
- Penggunaan gas air mata oleh polisi untuk
menghentikan kerumunan
yang sedang berunjuk rasa

integrasi fungsional :

- Indonesia yang terdiri dari beragam suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi dari setiap suku
- Suku Jawa dan Suku Bugis saling membantu memenuhi kebutuhan hidup pertanian dan kelautan
- Daerah Jawa Barat dan Aceh saling berintegrasi agar kebutuhan teh dan kopi dapat terpenuhi

Rehan mengatakan...

Nama: R. Ahmad raihan

Integasi Koersif:

- Penetapan peraturan dan undang undang yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat.
-menembakkan gas air mata kepada sekumpulan orang demo.
-undang-undang lalu lintas yang mengharuskan pengendara motor memakai helm.

Integrasi fungsional:

-suku Bugis dan suku Jawa yang berintegrasi dalam memenuhi kebutuhan pertanian dan hasil laut.
-suku Betawi dan suku Sunda yang berintegrasi untuk memenuhi kebutuhan pangan dan industri.
-Wilayah Aceh dan Jawa Barat yang berintegrasi dalam memenuhi kebutuhan teh dan kopi.

Anonim mengatakan...

Nama:khozin Ar Rozzaq
Kelas:8a

Integrasi koersif:
-penetapan peraturan dan undang-undang yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat
-penggunaan gas air mata untuk polisi membubarkan demo
-penerapan undang-undang di suatu negara
Integrasi fungsional:
-indonesia yang terdiri dari beragam suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi dari setiap suku
-hubungan antara daerah wonosobo dan solo
-daerah jawa barat dan aceh yang saling berintegrasi untuk memenuhi kebutuhan pertanian dan hasil laut

Anonim mengatakan...

Nama : Nabil Hibrizi Panggabean
Kelas : 8A

integrasi koersif :

- Penetapan peraturan dan undang - undang yang harus dipakai oleh seluruh anggota masyarakat
- Penggunaan kekuatan hukum untuk memastikan keteraturan dan kepatuhan
- Penggunaan gas air mata oleh polisi untuk
menghentikan kerumunan
yang sedang berunjuk rasa

integrasi fungsional :

- Indonesia yang terdiri dari beragam suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi dari setiap suku
- Suku Jawa dan Suku Bugis saling membantu memenuhi kebutuhan hidup pertanian dan kelautan
- Daerah Wonosobo dan Solo saling berintegrasi dalam memenuhi kebutuhan pangan dan kerajinan

Anonim mengatakan...

Nama : Rioe Fatih S.A
Kelas : 8A

integrasi koersif :

- Penetapan peraturan dan undang - undang yang harus dipakai oleh seluruh anggota masyarakat
- Penggunaan kekuatan hukum untuk memastikan keteraturan dan kepatuhan
- Penggunaan gas air mata oleh polisi untuk
menghentikan kerumunan
yang sedang berunjuk rasa

integrasi fungsional :

- Indonesia yang terdiri dari beragam suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi dari setiap suku
- Integrasi fungsional dalam bisnis melalui penerapan prinsip utilitas
- Daerah Jawa Barat dan Aceh yang Saling Berintegrasi Agar Kebutuhan Teh dan Kopi Dapat Terpenuhi

Anonim mengatakan...

Nama :Evan Edda Hernando
Kelas : 8A

integrasi koersif :

- Penetapan peraturan dan undang - undang yang harus dipakai oleh seluruh anggota masyarakat
- Penggunaan kekuatan hukum untuk memastikan keteraturan dan kepatuhan
- undang undang lalu lintas yang mengharuskan pengendara motor untuk menggunakan helem



integrasi fungsional :

- Indonesia yang terdiri dari beragam suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi dari setiap suku
- Suku Jawa dan Suku Bugis saling membantu memenuhi kebutuhan hidup pertanian dan kelautan
- wilayah aceh dan Jawa barat yang berintegrasi dalam memenuhi kebutuhan teh dan kopi

Anonim mengatakan...

Nama:A.Daffa Saptama
Kelas : 8A

Integrasi koersif:
-Penetapan peraturan dan undang undang yang harus di patuhi oleh seluruh anggota masyarakat
-menilang pemotor tidak benar sesuai peraturan tata tertib lalu lintas(polisi)
-melakukan kekerasan atau tindakan anarkis kepada pelaku tabrak lari

Integrasi fungsional:
-Wilayah Aceh dikenal memiliki pasokan kopi berkualitas, sedangkan wilayah Jawa memiliki teh berkualitas
-Petani tebu menanam tebu dan pabrik gula menerima tebu dari petani tebu
-Nelayan mencari ikan dan hasil ikan di berikan oleh penjual ikan

Anonim mengatakan...

Nama: Nindya assyfa nafisyah
Kelas:8A

3 contoh integritas fungsional
-pelajar dgn guru
-nelayan dgn pedagang ikan
-dokter dengan polisi

3 contoh integritas koersif
-penerapan undng undng di suatu negara
-praturan pegawai di suatu perusahaan(contoh nya mengatur hak libur dan cara berkerja)
-petugas yg mengusir pedagang yg berjualan di pinggir jalan

Anonim mengatakan...

Nama : Faiz Akbar Ramadhan
Kelas : 8A

integrasi koersif :

- Penetapan peraturan dan undang - undang yang harus dipakai oleh seluruh anggota masyarakat
- Pemerintah menerapkan kebijakan lockdown untuk mencegah penyebaran penyakit
- Polisi membubarkan massa yang menyebabkan kerusuhan

integrasi fungsional :

- Keberagaman suku di Indonesia yang memiliki fungsi masing-masing yang ditonjolkan
- Suku Jawa dan Suku Bugis saling membantu memenuhi kebutuhan hidup pertanian dan kelautan
- Daerah Wonosobo dan Solo saling berintegrasi dalam memenuhi kebutuhan pangan dan kerajinan

Faraaaa mengatakan...

Contoh integrasi koersif 

1.penggunaan gas air mata oleh polisi saat unjuk rasa yang rusuh
2.Paksaan dari pihak-pihak yang memiliki kekuasaan
3.Perilaku penyerangan, penghinaan, intimidasi, dan/atau penyiksaan

Contoh integrasi fungsional

1.Suku Betawi dan Suku Sunda yang berintegrasi dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan industri 

2.Daerah Jawa Barat dan Aceh yang saling berintegrasi agar kebutuhan teh dan kopi dapat terpenuhi 

3.Suku Bugis dan Suku Jawa saling berintegrasi untuk memenuhi kebutuhan pertanian dan hasil laut

nabilaaa mengatakan...

contoh integritas koersif:

- menembakan gas air mata kepada sekumpulan demo
- Penerapan undang-undang di suatu negara
- satpol PP merobohkan atau membubarkan PKL

contoh integras fungsional:

- suku jawa dan suku bugis
- dalam sebuah keluarga terdapat saling ketergantungan didalamnya di mana anggota-anggota dalam keluarga memiliki perannya masng-masing.
- indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan bangsa, mengintegrasikandirinya dengn melihat fungsi masing-masing, contohnya suku bugis melaut, suku jawa bertani, minang pandai berdagang

Anonim mengatakan...

nama=ALFINO AZIZ AL KHALIK
kelas=8A




- Penetapan peraturan dan undang - undang yang harus dipakai oleh seluruh anggota masyarakat
- Penggunaan kekuatan hukum untuk memastikan keteraturan dan kepatuhan
- Penggunaan gas air mata oleh polisi untuk
menghentikan kerumunan
yang sedang berunjuk rasa

Integrasi fungsional:
-Wilayah Aceh dikenal memiliki pasokan kopi berkualitas, sedangkan wilayah Jawa memiliki teh berkualitas
-Petani tebu menanam tebu dan pabrik gula menerima tebu dari petani tebu
-Nelayan mencari ikan dan hasil ikan di berikan oleh penjual ikan

Anonim mengatakan...

assalamualaikum
khoirunissa ramadani 8a

1. contoh integrasi koersif
• penetapan dan peraturan undang undang harus dipatuhi seluruh masyarakat
• peraturan lalu lintas tidak boleh dilanggar
• penggunaan gas air mata oleh polisi untuk menghentikan kerumunan yang sedang berunjuk rasa
2. integrasi fungsional
• suku Bugis dan suku Jawa saling berintegrasi memenuhi kebutuhan pertanian dan hasil laut
• daerah Jawa Barat dan Aceh saling berintegrasi memenuhi kebutuhan teh dan kopi
• wilayah Aceh dikenal memiliki pasokan kopi berkualitas, sedangkan wilayah Jawa memiliki teh berkualitas

Anonim mengatakan...

assalamualaikum
Siti Amirah Irsyad 8A

1. contoh integrasi koersif
• penetapan dan peraturan undang undang harus dipatuhi seluruh masyarakat
• peraturan lalu lintas tidak boleh dilanggar
• penggunaan gas air mata oleh polisi untuk menghentikan kerumunan yang sedang berunjuk rasa
2. integrasi fungsional
• suku Bugis dan suku Jawa saling berintegrasi memenuhi kebutuhan pertanian dan hasil laut
• daerah Jawa Barat dan Aceh saling berintegrasi memenuhi kebutuhan teh dan kopi
• wilayah Aceh dikenal memiliki pasokan kopi berkualitas, sedangkan wilayah Jawa memiliki teh berkualitas

Anonim mengatakan...

assalamualaikum papii berikut tugas ips integrasi sosial hana 8A ya pi

contoh integrasi koersif antara lain:
• penggunaan gas air mata oleh polisi ketika ketika terjadi unjuk rasa yang rusuh
• ancaman untuk memaksa masyarakat mematuhi aturan
• penerapan undang undang di suatu negara
• tindakan menekan yang mengakibatkan satu pihak menjadi lemah

contoh integrasi fungsional antara lain:
• kelompok masyarakat yang menjalankan fungsi masing-masing, seperti petani, nelayan, dan pebisnis
• suku Jawa dan Bugis yang saling membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup pertanian dan kelautan
• keberagaman suku di Indonesia yang memiliki fungsi masing-masing yang ditonjolkan
• Suku Betawi dan Suku Sunda saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan industri